Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Sebut, Pandemi Covid-19 Bisa Jadi Momentum Reformasi JKN

Kompas.com - 12/06/2020, 17:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai sektor termasuk ekonomi, budaya, sosial, transportasi, cara hidup masyarakat, relasi gender, dan lain sebagainya.

Antropolog Kesehatan dari Mahidol University Thailand, Profesor Rosalia Sciortino, mengatakan bahwa dampak yang sudah timbul akibat pandemi ini seharusnya bisa dijadikan momentum yang baik untuk memperbaiki berbagai hal.

Antara lain kesempatan untuk memperbaiki sistem kesehatan, serta memperkuat sistem jaminan kesehatan dan sosial.

"Itu jelas pamungkas, apalagi untuk layanan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). Sebetulnya saya harap JKN di reformasi sedemikian rupa, bukan dengan menaikkan preminya. Tapi justru untuk cover juga sektor infromal yang belum dicover," kata Rosalia dalam diskusi daring bertajuk "Etnografi dan Pandemi: Covid-19 dalam Narasi Antropologi Kesehatan", Jumat (5/6/2020).

Baca juga: WHO: Pandemi Covid-19 Memburuk, Bukan Saatnya Bersantai

Menurutnya sudah jelas memang ada perbedaan pendapat dengan kebijakan yang saat ini sedang diambil Indonesia. Namun, seharusnya kita bisa mengambil kesimpulan yang baik mengenai perkara JKN di setiap negara dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Seperti diketahui, tidak hanya Indonesia, negara-negara lain di dunia juga menghadapi pandemi yang sama. Hanya saja, kekuatan negara dalam menghadapi pandemi ini dengan baik, adalah efek dari kekuatan JKN negara tersebut.

"Maka pandemi Covid-19 ini dapat diatasi dengan baik. Daripada negara yang jaminan atau sistem kesehatannya tidak bekerja dengan baik dan juga tidak kuat pertahanannya," ujar dia.

Baca juga: Ahli Peringatkan, Virus Corona Bukan Pandemi Terakhir dari Hewan Liar

Beberapa contoh negara dengan JKN yang baik menghadapi pandemi Covid-19, disebutkan Rosalia, adalah Jerman, Rusia, Thailand dan Malaysia.

"Dan ini sangat berpengaruh juga untuk masa depan," ujar dia.

Hal lainnya yang juga disoroti Rosalia adalah pengamanan keselamatan kesehatan dan kewaspadaan dari teknologi yang invasif di tengah ketakutan dan keinginan kita untuk dapat berjuang dalam menghadapi Covid-19.

Rosalia mengingatkan, kita harus waspada pada efek dari teknologi yang juga bisa menghilangkan kebebasan berpendapat dan kebebasan bergerak masyarakat.

Baca juga: Pentingnya Antropolog dalam Mengubah Perilaku Respons Covid-19

Namun, tetap berusaha agar dapat mencegah epidemi baru dengan memanfaatkan teknologi itu secara optimal.

"Dan yang jelas adalah mencegah epidemi baru. Dengan merubah orde regional dan global yang lebih setara," tuturnya.

Ilustrasi Covid-19Shutterstock Ilustrasi Covid-19

Pencegahan epidemi baru skala regional maupun global ini dianggap penting karena permasalah lingkungan memang tidak dapat terpisah antar satu wilayah dengan wilayah lainnya. Pasti ada kesinambungan dan keterkaitan.

Bahkan, kita sudah tahu dari epidemi sebelumnya seperti SARS, Avian Flu dan lainnya bahwa ada masalah dalam kerusakan lingkungan dan masalah dengan cara pandemi global.

"Tapi kita tidak bertindak. Apakah dengan Covid-19 ini kita akan bertindak? Saya harap memang dengan Covid-19 ini menjadi satu kesempatan untuk pikir ulang tentang dunia yang kita inginkan di masa depan," jelas dia.

Baca juga: Manusia Lockdown, Satwa Liar Terancam Perdagangan Ilegal

Serta, lanjutnya, tak luput juga harus memikirkan apa alternatif yang bisa diterapkan dan dilakukan di masa depan.

"Kita jangan puas dengan new normal atau kenormalan baru," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com