Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LIPI Uji Coba Obat Herbal ke 90 Pasien Covid-19 di Wisma Atlet

Kompas.com - 10/06/2020, 18:29 WIB
Yohana Artha Uly,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan uji klinis obat herbal pada 90 pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Uji coba mulai dilakukan pada Senin (8/6/2020).

Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko, menjelaskan, ada dua produk immunomodulator yang diuji coba pada pasien Covid-19, yakni herbal dari Cordyceps militasris dan kombinasi herbal yang terdiri dari rimpang jahe, meniran, sambiloto dan daun sembung.

“Uji klinis ini merupakan tonggak sejarah bagi pengembangan suplemen dan obat di Indonesia,” ungkap Handoko dalam keterangan resminya, Rabu (10/6/2020).

Menurut dia, ini merupakan uji klinis produk herbal pertama yang ditujukan untuk penanganan Covid-19 di Indonesia. Bila berhasil, ini akan membuktikan bahwa suplemen yang selama ini telah diproduksi bisa diklaim untuk penanganan Covid-19.

Baca juga: Potensial Lawan Covid-19, LIPI Kembangkan Masker Kain Lapis Tembaga

“Sehingga berpotensi untuk menjadi produk ekspor unggulan Indonesia,” imbuhnya.

Peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Masteria Yunovilsa Putra, menyatakan, dua obat herbal tersebut memang ditargetkan untuk peningkatan imun para pasien Covid-19.

Namun, kedua obat diharapkan juga dapat digunakan sebagai obat pencegahan untuk orang dalam pengawasan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) yang terindikasi Covid-19.

“Diperkirakan pada bulan Juli, analisis dan hasil sementara dari uji klinis sudah terlihat,” ujarnya.

LIPI juga telah melakukan riset pada kedua obat herbal tersebut sejak Maret 2020. Diawali dengan pengkajian ilmiah terhadap beberapa komoditas herbal Indonesia yang diperkirakan memiliki aktivitas imunomodulator.

Baca juga: Antisipasi Covid-19, LIPI Kembangkan Suplemen Jambu Biji Merah

Kegiatan pengkajian ilmiah ini dikerjakan oleh tim peneliti LIPI, Universitas Gadjah Mada, dan PT. Kalbe Farma Tbk.

“Harapannya jika nanti tanaman herbal ini lulus uji klinis, ketersediaanya terjamin dan dapat mudah ditemukan di sekitar,” kata Masteria.

Secara rinci, obat herbal pertama yang dikembangkan LIPI adalah Cordyceps militasris, jamur yang merupakan tanaman herbal di pegunungan Himalaya dan dataran tinggi Tibet. Namun, tanaman ini telah dikultivasi, diekstrasi, dan diproduksi di Indonesia.

Produk Cordyceps militasris yang secara tradisional telah digunakan oleh masyarakat di Tibet, China, dan Korea itu, sudah mengantongi surat izin edar dari BPOM dengan nomor POM TR162397831.

Baca juga: Ramuan Herbal untuk Corona, Benarkah Hebat?

Obat herbal kedua adalah kombinasi herbal asli Indonesia terdiri dari rimpang jahe merah, daun meniran, herba sambiloto, dan daun sembung. Kombinasi ini sudah diformulasikan dan memiliki nomor izin edar POM TR162397831.

Adapun dalam uji klinis dua obat herbal ini dilakukan LIPI bersama Kementerian Kesehatan, Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan Tim Dokter Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com