Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juli, Amerika Serikat akan Uji Vaksin Corona pada 30.000 Orang

Kompas.com - 04/06/2020, 16:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Fauci mengatakan kandidat vaksin corona pertama, yang dibuat oleh perusahaan bioteknologi Moderna dalam kemitraan dengan NIAID, telah memasuki tahap akhir uji coba atau Fase 3.

Fase 3 akan melibatkan sekitar 30.000 orang dan diujikan pada orang dengan rentang usia 18 hingga 55 tahun, serta pada orang tua dan orang yang memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Rencananya, pada November atau Desember mendatang, sekitar 100 juta dosis vaksin untuk Covid-19 akan tersedia. Jika, uji coba pada puluhan ribu orang itu berhasil, maka vaksin corona ini dapat digunakan dengan cepat.

Para ilmuwan harus memiliki data yang cukup pada November atau Desember untuk menentukan apakah vaksin berfungsi, kata Fauci.

Baca juga: Seberapa Penting Vaksin untuk Hentikan Pandemi Covid-19?

Respons kekebalan tubuh terhadap virus corona

Sepanjang musim panas ini, Fauci mengatakan telah terlibat sedikitnya empat uji coba vaksin lain.

Fauci menambahkan apabila tubuh mampu membuat respons kekebalan tubuh dalam membersihkan virus pada infeksi alami, ini membuktikan respons yang baik terhadap vaksin.

"Tetapi, tidak pernah ada jaminan, selamanya, bahwa Anda akan mendapatkan vaksin yang efektif," kata dia.

Baca juga: Virus Corona Bermutasi, Apa Gunanya Bikin Vaksin? Ini Kata Ahli

Terkait kekebalan tubuh dan vaksin, para peneliti masih kehilangan dua informasi kunci tentang kekebalan terhadap virus corona, SARS-CoV-2.

Fauci menjelaskan orang yang terinfeksi, yang memiliki antibodi negatif, kemungkinan memiliki jumlah antibodi yang terlalu rendah untuk terdeteksi alat tes.

"Tidak jelas apakah kadar antibodi yang rendah cukup untuk melindungi seseorang dari infeksi ulang. Pasien lain yang pulih, menunjukkan jumlah antibodi yang tinggi," kata Fauci.

"Ini berarti bukan respon antibodi kuat yang dapat disamaratakan. Itu bisa berarti bahwa vaksin mungkin tidak menghasilkan antibodi tingkat tinggi pada beberapa orang," jelas Fauci.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com