Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Bulan Bercincin Saat Pandemi Corona, Ini Penjelasan LAPAN

Kompas.com - 03/06/2020, 18:32 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Fenomena bulan bercincin dilaporkan para warganet di sejumlah media sosial pada Selasa (2/6/2020) malam.

Kemunculan fenomena ini banyak dilaporkan pengguna sosial media Instagram dari beberapa kota di Jawa Timur.

Penampakan fenomena ini banyak mengundang reaksi, sebab kemunculannya berada di tengah kondisi pandemi corona yang melanda Indonesia saat ini.

"Itu (bulan bercincin) halo, sama dengan yang terjadi pada matahari," ujar Kepala Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/6/2020).

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Fenomena Pelangi di Hari Lebaran, Mengapa Bentuknya Melengkung?

Fenomena halo pada matahari, biasanya muncul seperti cincin pelangi yang mengelilingi matahari.

Thomas mengatakan halo terjadi saat kristal es di awan Cirrus membiaskan cahaya matahari seperti prisma.

Fenomena Halo atau matahari bercincin yang terjadi di Blora dan Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (1/10/2019) siang.Dok. BMKG Fenomena Halo atau matahari bercincin yang terjadi di Blora dan Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (1/10/2019) siang.

Baca juga: Fenomena Halo Matahari Terlihat di Atas Langit Banyumas

"Saat di awan tinggi terbentuk awan Cirrus yang dingin dengan kristal-kristal es, maka kristal es tersebut akan membiaskan cahaya bulan saat malam," jelas Thomas.

Pembiasan cahaya tersebut, kata dia, membentuk lingkaran berwarna seperti matahari. Atau bahkan hanya tampak sekadar lingkaran hitam putih, karena warnanya tidak tampak.

"Lingkaran ini, kemudian disebut dengan halo," kata Thomas.

 

Di siang hari, halo juga dapat terjadi pada matahari. Thomas menjelaskan prosesnya juga sama seperti halo yang membuat fenomena bulan bercincin.

Pada siang hari, fenomena ini muncul karena adanya awan Cirrus yang membawa kristal es yang membiaskan cahaya dari matahari.

Thomas mengatakan kejadian di Jawa Timur, mungkin tidak terjadi di wilayah lain di Indonesia.

Baca juga: Fenomena Suhu Udara Panas di Jakarta, Ini Penjelasan Ahli

"Fenomena ini tidak tampak di seluruh wilayah. Itu hanya terjadi di beberapa wilayah yang diliputi awan Cirrus saja," jelas dia.

Lebih lanjut Thomas mengungkapkan fenomena bulan bercincin, maupun halo pada matahari sering muncul.

Fenomena ini sering muncul terutama saat peralihan musim penghujan ke kemarau.

"Seperti saat ini, atau (fenomena bulan bercincin) muncul saat peralihan musim kemarau ke musim penghujan," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com