Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Asal Muasal Munculnya Tanaman Pemakan Daging di Bumi

Kompas.com - 03/06/2020, 17:34 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Sekitar 70 juta tahun yang lalu, ketika dinosaurus masih ada di Bumi, beberapa jenis tanaman tiba-tiba berubah menjadi pemakan daging.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Sebuah studi yang dipublikasikan dalmam jurnal Current Biology mengungkapnya.

Dilansir dari Live Science, Selasa (2/6/2020); sekelompok tim ahli botanika dan biologi yang dipimpin oleh Jörg Schultz dari University of Würzburg, Jerman membandingkan genom dan anatomi dari tiga tanaman pemakan daging modern.

Ketiga spesies yang terpilih adalah penangkap lalat venus (Dionaea muscipula), Aldrovanda vesiculosa dan Drosera spatulata.

Baca juga: Dahulu, Selain Makan Bambu, Panda Juga Makan Daging

Sebetulnya, ada ratusan spesies tanaman karnivora di dunia. Namun, tim peneliti memilih tiga saja karena mereka saling saling terkait, merupakan anggota dari famili Droseraceae dan memiliki metode menangkap mangsa yang serupa yakni menggunakan gerakan.

Setelah menganalisis ketiganya, para ahli mendapati bahwa evolusi beberapa tanaman non-karnivora menjadi karnivora terjadi lewat pengubahan nilai guna gen-gen akar dan daun.

Perubahan ini tidak terjadi tiba-tiba, melainkan melalui tiga tahap.

Pada tahap pertama, yakni sekitar 70 juta tahun yang lalu, nenek moyang ketiga tanaman yang awalnya non-karnivora mengalami duplikasi genom seutuhnya. Hal ini membuat tanaman memiliki dua genom, sementara ia hanya perlu satu untuk bertahan hidup.

Genom kedua inilah yang lantas dikembangkan oleh tanaman untuk berkembang ke arah tanaman karnivora. Gen daun kopian misalnya menjadi gen jebakan, sementara gen akar dikembangkan untuk menyerap nutrisi dari mangsa.

Baca juga: Kekurangan Serbuk Sari untuk Makanan, Lebah Paksa Tanaman Berbunga

Tahap kedua terjadi ketika tanaman berhasil menyerap nutrisi dari mangsa. Ini membuat daun dan akar tradisional pada tanaman menjadi tidak diperlukan dan gen-gen yang membentuknya perlahan-lahan menghilang.

Pada tahap ketiga atau yang terakhir, terjadi perubahan evolusioner yang spesifik pada tanaman terhadap lingkungannya.

Gen untuk akar, miaslnya, difokuskan untuk menciptakan enzim pencerna dan penyerap nutrisi dari mangsa. Lalu, gen untuk kelenjar yang menghasilkan sari untuk menarik serangga penyerbuk juga berganti tugas menjadi produsen zat penarik mangas.

Tim peneliti pun menulis bahwa melalui proses tiga tahap inilah, tanaman yang tadinya non-karnivora berevolusi menjadi tanaman-tanaman pemburu paling andal di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com