Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Perokok Tembakau dan Sisha Berisiko Tinggi Terkena Covid-19

Kompas.com - 01/06/2020, 10:17 WIB
Yohana Artha Uly,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perokok tembakau dan sisha, sama-sama berisiko tinggi terpapar Covid-19.

Penelitian menunjukkan perokok berisiko tinggi mengalami gejala yang parah jika terpapar SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19.

Dilansir laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), perokok dalam bentuk apapun, baik itu rokok tembakau maupun shisha memiliki risiko yang sama terhadap infeksi Covid-19.

Shisha atau hookah adalah tabung berisikan air yang digunakan untuk merokok ala Timur Tengah. Shisha umumnya dinikmati di kafe dan restoran, juga di rumah.

Baca juga: Hari Tanpa Tembakau Sedunia, WHO Ingatkan Rokok Memperparah Risiko Infeksi Covid-19

Segala jenis rokok tembakau berbahaya bagi kesehatan tubuh, terutama pada sistem pernapasan.

Diketahui, rokok merupakan penyebab penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), peradangan paru yang menghalangi aliran udara dari paru-paru akibat adanya pembengkakan dan lendir atau dahak, sehingga menyebabkan sulit bernapas.

Selain itu, tembakau juga dapat mempengaruhi sistem kardiovaskular, yang berfungsi untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh dengan melibatkan jantung dan pembuluh darah.

Jika sistem ini terganggu maka menimbulkan penyakit kardiovaskular, diantaranya gangguan jantung dan stroke.

Baca juga: Hari Tanpa Tembakau Sedunia, WHO Ingatkan Rokok Memperparah Risiko Infeksi Covid-19

Sistem kardiovaskular yang lebih lemah di antara pasien Covid-19 dengan riwayat penggunaan tembakau, dapat membuat pasien tersebut lebih rentan terhadap gejala parah, sehingga meningkatkan risiko kematian.

Tak hanya itu, rokok juga menyebabkan penyakit tidak menular lainnya seperti diabetes, kanker, hingga hipertensi.

Penelitian pada 55.924 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di laboratorium menunjukkan, bahwa angka kematian kasar (crude death rate) pada pasien Covid-19 yang memiliki penyakit bawaan akibat rokok jauh lebih tinggi, ketimbang non-perokok. 

Perokok yang terinfeksi Covid-19 dapat berujung dengan perawatan di ICU dan menggunakan ventilator.

Ini menunjukkan bahwa kondisi yang sudah ada sebelumnya dapat meningkatkan kerentanan individu tersebut terhadap Covid-19. 

Ilustrasi SishaSHUTTERSTOCK/GONZALO VIDANIA Ilustrasi Sisha

Bahaya sisha terhadap Covid-19

Bagaimanapun, bahan utama shisha adalah tembakau, yang artinya memiliki efek berbahaya pada sistem pernapasan dan kardiovaskular. Risikonya sama terhadap infeksi Covid-19.

Di sisi lain, kebiasaan menghisap sisha dapat bersifat komunal, itu berarti bahwa satu corong dan selang sering dipakai bergantian antar pengguna.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com