Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli: Polusi Udara di Rumah Bikin Lansia Rentan Terinfeksi Penyakit

Kompas.com - 31/05/2020, 17:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat bosan atau jenuh karena #dirumahaja selama pandemi Covid-19, para lansia perlu melakukan berbagai kegiatan yang menunjang kesehatan atau meningkatkan imunitas tubuh.

Meningkatkan imunitas atau sistem kekebalan tubuh merupakan hal penting yang perlu dilakukan oleh setiap individu, terutama bagi kelompok rentan seperti manula atau lansia (geriatri).

Ketua Umum Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (Pergemi) sekaligus ahli geriatri Profesor Siti Setiati MD PhD menegaskan pentingnya bagi lansia untuk tetap tinggal di rumah, karena beberapa alasan.

Baca juga: Sel Punca, Jawaban untuk Pengobatan Penyakit Degeneratif Pada Lansia

Pertama, umumnya lansia memiliki lebih banyak kondisi kesehatan kronis dibandingkan dengan mereka yang lebih muda. Kedua, sistem imun atau kekebalan tubuh yang menua juga membuat lansia lebih sulit untuk melawan penyakit, infeksi dan virus.

Namun ketika berada di rumah saja, bukan berarti tidak ada risiko terhadap organisme jahat penyebab penyakit lainnya.

Oleh sebab itu, Siti mengingatkan kepada masyarakat yang sudah berusia lanjut dan terus berada di rumah. Perlu sekali membuka jendela setiap pagi, agar bisa mendapatkan sinar matahari serta membantu udara segar dan bersih masuk ke dalam rumah.

Ilustrasi lansia sedang tersenyum.Dok Garda Oto Ilustrasi lansia sedang tersenyum.

Hal ini perlu dilakukan terutama bagi lansia yang memiliki alergi terhadap debu dan polusi.

"Dalam kondisi tersebut, menjaga kualitas udara di dalam rumah menjadi sangat penting. Jika tidak, lansia dapat mengalami gejala bersin atau batuk dan memudahkan mereka terkena infeksi," kata Siti dalam keterangan tertulis bertajuk "Perawatan Manula: Mempertimbangkan Kebutuhan Khusus Warga Lansia" oleh Philips.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kualitas udara di dalam rumah memang besar dipengaruhi oleh kurangnya lahan hijau di perkotaan yang berdampak pada meningkatnya polusi udara.

Ironisnya, jika terlalu banyak menghirup udara yang tidak bersih di rumah, kata Siti, hal inilah yang dapat menjadi penyebab depresi dan meningkatkan risiko demensia pada lansia. Selain juga kerentanan terinfeksi organisme jahat termasuk virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Baca juga: Kulit Lansia Rentan Alami Kelainan, Apa Saja?

Melakukan pencegahan terhadap meningkatkan kualitas udara di dalam rumah adalah kunci utama agar tetap sehat, meskipun banyak melakukan aktivitas di rumah saja.

Melihat persoalan ini, Presiden Direktur Philips Indonesia Pim Preesman mengatakan bahwa pihaknya juga mencoba mencari solusi dengan alat canggih yang dapat membantu meningkatkan kualitas udara di dalam rumah.

Peralatan yang dibuat itu dimaksudkan untuk membersihkan dan mengendalikan udara di dalam rumah, dengan mengurangi partikel yang paling kecil dan tidak terlihat di udara termasuk kotoran dan debu.

"Dalam situasi yang tidak menentu seperti sekarang ini, rumah dapat menjadi tempat paling aman untuk Anda dan anggota keluarga lansia," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com