Sementara itu, dari 17.479 wanita hamil yang tidak terinfeksi Covid-19, 125 di antaranya memiliki melanoma, jenis kanker kulit paling fatal.
Peneliti pun fokus memeriksa plasenta pada 125 wanita hamil dengan melanoma itu. Beruntung, melanoma itu tidak dianggap memengaruhi kehamilan.
Sekitar 80 persen wanita dengan Covid-19 menunjukkan jenis cedera plasenta yang dikenal sebagai "malperfusi vaskular maternal," yang merupakan tanda aliran darah yang tidak mencukupi antara ibu dan bayi karena pembuluh darah abnormal.
Sebaliknya, 27 persen wanita dengan melanoma dan 44 persen dari semua kontrol (wanita tanpa Covid-19 dengan dan tanpa melanoma) juga menunjukkan kelainan ini.
"Temuan kami menunjukkan banyak aliran darah tersumbat, dan banyak plasenta lebih kecil dari seharusnya," kata Miller.
Peneliti juga melihat bahwa ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 juga mengembangkan "trombi intervillous," atau gumpalan darah di plasenta.
"Temuan ini sesuai dengan penelitian yang menunjukkan bahwa beberapa pasien dengan Covid-19 mengalami masalah pembekuan," kata para penulis.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan