Penelitian yang diterbitkan oleh peneliti China di jurnal The Lancet pada akhir Januari menemukan kasus paling awal justru tercatat pada 1 Desember 2019 dan tidak berinteraksi dengan pasar.
"Lebih lanjut, tidak ada hubungan epidemiologis yang ditemukan antara pasien pertama dengan kasus selanjutnya," kata tim dalam jurnal tersebut.
Mengacu pada temuan itu, masuk akal bahwa virus corona SARS-CoV-2 dapat menyebar pada manusia tanpa terdeteksi sebelum memasuki pasar dan menginfeksi sejumlah orang di sana.
"Ada interaksi (di pasar Wuhan) dan kebetulan ada orang yang terpapar virus saat di pasar itu," kata Michelle Baker, ahli imunologi di CSIRO kepada The Guardian.
Baca juga: Virus Corona Memang Bermutasi, tetapi Kita Tidak Perlu Panik
Hingga saat ini, ada lebih dari 5,8 juta kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, dan lebih dari 357.000 orang meninggal karenanya.
Jeremy Rossman, dosen senior virologi kehormatan di University of Kent, sebelumnya mengatakan kepada Newsweek bahwa ada kemungkinan bahwa studi di masa depan mungkin dapat mengidentifikasi prekursor untuk SARS-CoV-2 pada kelelawar dan hewan lain.
"Namun, asal mula virus dan lompatannya ke manusia mungkin tidak pernah terbukti secara meyakinkan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.