KOMPAS.com - Pemerintah tengah mempersiapkan Indonesia memasuki fase kenormalan baru atau new normal di tengah pandemi Covid-19. Masyarakat harus beradaptasi dengan menerapkan protokol kesehatan sebagai gaya hidup.
New Normal diberlakukan untuk kembali menggerakkan roda perekonomian yang selama ini tertahan karena kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Psikolog sosial asal Solo, Hening Widyastuti, mengatakan bahwa persiapan mental penting dilakukan untuk memasuki new normal. Hal ini agar dapat mencegah diri dari stress karena beradaptasi dengan gaya hidup baru.
Persiapan mental yang paling pertama untuk dilakukan yakni menerima realita bahwa perubahan sedang terjadi dan responsnya adalah dengan mengikutinya.
Baca juga: Indonesia Menuju New Normal Corona, Ini Protokol Kesehatan Covid-19 yang Harus Dilakukan
"Harus persiapkan psikologis untuk new normal ini, karena mau enggak mau perubahan itu ada di depan mata," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (27/5/2020).
Selain itu, dapat dilakukan juga dengan mencari informasi yang tepat mengenai perkembangan Covid-19, pastikan itu bukan hoaks. Lantaran hoaks malah akan menggangu psikologis hingga menyebabkan stres.
"Hoaks itu nanti malah bikin rancu, kemudian membuat cemas, khawatir, lalu tumbuhlah stres dan depresi sendiri," katanya.
Hening bilang, persiapan mental juga dapat dilakukan lewat interaksi dengan teman atau keluarga untuk saling menguatkan secara psikologis. Sehingga dapat menghadapi new normal dengan positif.
"Terus berkomunikasi denga rekan, yang postif, itu berpengaruh pada diri kita, ketika teman kita support, membangun psikologis, akan semangat," ujar dia.
Baca juga: New Normal, Disambut Pengusaha tapi Dipertanyakan Pakar Epidemiologi
Di sisi lain, new normal juga akan mengarah ke gaya hidup yang lebih digitalisasi. Oleh sebab itu, perlu untuk setiap orang melihat peluang ke depan untuk bisa bertahan di era kenormalan baru.
"Kemampuan apa yang bisa digali, menyiapkannya harus mulai dari saat ini. Jadi secara psikologisnya harus menguatkan, emosi hati dan pikiran itu harus di sinkron kalau situasi memang berubah," kata Hening.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.