Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Destinasi Keren di Mars untuk Turis Masa Depan

Kompas.com - 27/05/2020, 20:03 WIB
Yohana Artha Uly,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Sumber SPACE.COM

KOMPAS.com - Kemajuan teknologi yang pesat membuat Badan Ruang Angkasa Amerika Serikat, NASA dan SpaceX selaku perusahaan transportasi luar angkasa berencana menjadikan Planet Mars sebagai hunian manusia.

Misi kolonisasi Mars ini sudah menjadi rahasia umum. Jika misi terlaksana, ada banyak tempat di Mars yang bisa menjadi detinasi bagi para wisatawan di masa depan.

Mulai dari gunung berapi terbesar di Tata Surya, hingga kawah yang menunjukkan kemungkinan adanya air di Mars. Melansir Space, Rabu (26/65/2020). berikut 8 destinasi keren yang bisa dikunjuni di Mars:

1. Olympus Mons

Olympus Mons merupakan gunung berapi terbesar di Tata Surya. Menurut NASA, gunung ini terletak di wilayah vulkanik Tharsis dan ukurannya hampir sama dengan negara bagian AS, Arizona.

Gunung berapi perisai ini memiliki tinggi 25 kilometer, tiga kali lebih tinggi dari Everest yang merupakan gunung tertinggi di Bumi dengan ketinggian 8,9 kilometer.

Olympus Mons merupakan gunung berapi terbesar di Tata Surya.NASA/MOLA Science Team/ O. de Goursac, Adrian Lark Olympus Mons merupakan gunung berapi terbesar di Tata Surya.

Olympus Mons terbentuk setelah lava perlahan menuruni lereng. Ini sekaligus memungkinkan gunung mudah untuk di daki penjelajah di masa depan, karena rata-rata kemiringannya hanya 5 persen.

Puncak Olympus Mons memiliki kaldera sepanjang 85 kilometer, yang terbentuk dari jatuhnya tanah setelah letusan vulkanik.

2. Gunung berapi di wilayah Tharsis

Jika berkesempatan mendaki Olympus Mons, ada baiknya untuk melihat-lihat juga gunung berapi lain di wilayah Tharsis. Ada 12 gunung berapi raksasa di wilayah seluas kurang lebih 4 ribu kilometer tersebut.

Baca juga: Ada Lumpur di Mars, Mungkinkah Planet Merah Punya Air?

Seperti Olympus Mons, gunung berapi ini cenderung jauh lebih besar daripada yang ada di Bumi, mungkin karena Mars memiliki tarikan gravitasi yang lebih lemah sehingga memungkinkan gunung berapi tumbuh lebih tinggi.

Seperti Olympus Mons, gunung berapi ini cenderung jauh lebih besar daripada yang ada di Bumi.NASA/JPL Seperti Olympus Mons, gunung berapi ini cenderung jauh lebih besar daripada yang ada di Bumi.

Gunung berapi perisai lain yang juga populer di wilayah Tharsis adalah Ascraeus Mons, Pavonis Mons, dan Arsia Mons. Ada juga gunung berapi perisai lainnya yakni Tharsis Tholus.

3. Valles Marineris

Mars tidak hanya menjadi tuan rumah gunung berapi terbesar di tata surya, tetapi juga ngarai terbesar. Ngarai atau Canyon adalah lembah (jurang) yang dalam dan luas di antara dua tebing yang curam.

Mars memiliki Ngarai Valles Marineris yang panjangnya sekitar 3.000 km. Itu hampir empat kali lebih panjang dari Grand Canyon di AS, yang memiliki panjang sekitar 800 kilometer.

Mars memiliki Ngarai Valles Marineris yang panjangnya sekitar 3.000 km. Itu hampir empat kali lebih panjang dari Grand Canyon di AS, yang memiliki panjang sekitar 800 kilometer.NASA Mars memiliki Ngarai Valles Marineris yang panjangnya sekitar 3.000 km. Itu hampir empat kali lebih panjang dari Grand Canyon di AS, yang memiliki panjang sekitar 800 kilometer.

Para peneliti tidak yakin bagaimana Valles Marineris muncul, tetapi ada beberapa teori tentang pembentukannya. Banyak ilmuwan berpendapat bahwa ketika wilayah Tharsis terbentuk, turut berpengaruh pada kemunculan Valles Marineris.

 Lava bergerak melalui daerah vulkanik mendorong kerak ke atas, yang memecah kerak menjadi patah di daerah lain. Seiring waktu, fraktur ini tumbuh menjadi Valles Marineris.

4. Kutub Es di Utara dan Selatan

Mars memiliki dua daerah es di kutubnya, dengan komposisi yang sedikit berbeda. Selama musim dingin, menurut NASA, suhu di dekat kutub utara dan selatan sangat dingin sehingga karbon dioksida mengembun dari atmosfer menjadi es di permukaannya.

Baca juga: Selada Bisa Ditanam di Mars, Misi Luar Angkasa Masih Terkendala ini

Prosesnya terbalik ketika musim panas, karbon dioksida menyublimasikan kembali ke atmosfer dan benar-benar menghilang di belahan bumi utara. Tetapi beberapa es karbon dioksida tetap berada di bagian selatan.

Semua pergerakan es ini memiliki efek luas pada iklim Mars, menghasilkan angin dan efek lainnya.

5. Kawah Gale dan Gunung Tajam (Aeolis Mons)

Pada tahun 2012, robot berukuran mobil ciptaan NASA, Curiosity, melakukan penjelajahan di Kawah Gale yang hasilnya menunjukkan bahwa wilayah tersebut menjadi bukti bahwa Mars memiliki air di masa lalu.

Penjelajahan terus dilakukan Curiosity hingga Gunung Sharp (Aeolis Mons) yang ada di dekat kawah, dan melihat fitur geologis di setiap strata-nya.

Kawah Gale dan Gunung Tajam (Aeolis Mons)NASA/JPL-Caltech/ASU Kawah Gale dan Gunung Tajam (Aeolis Mons)

Salah satu penemuan Curiosity yang lebih menarik adalah menemukan molekul organik yang kompleks di wilayah tersebut. Penelitian pada tahun 2018 mengungkapkan molekul ini ditemukan di dalam batuan berumur 3,5 miliar tahun.

Curiosity juga menemukan konsentrasi metana di atmosfer, yang memungkinkan adanya mikroba di Mars.

6. Medusae Fossae

Medusae Fossae adalah salah satu lokasi paling aneh di Mars, beberapa orang bahkan berspekulasi bahwa wilayah itu berkitan dengan kecelakaan UFO. Tapi penjelasan yang lebih masuk akal adalah kawasan ini sebaran endapan abu vulkanik yang sangat besar, sekitar seperlima dari ukuran AS.

Baca juga: Ingin Tinggal di Mars, Ilmuwan Temukan Lokasi Permukiman Paling Pas

Para peneliti masih terus melakukan penelitian untuk mempelajari bagiamana gunung berapi membentuk formasi geologis ini.

Medusae Fossae adalah salah satu lokasi paling aneh di Mars, beberapa orang bahkan berspekulasi bahwa wilayah itu berkitan dengan kecelakaan UFO. ESA Medusae Fossae adalah salah satu lokasi paling aneh di Mars, beberapa orang bahkan berspekulasi bahwa wilayah itu berkitan dengan kecelakaan UFO.

Penelitian di tahun 2018 menunjukkan bahwa formasi itu mungkin terbentuk dari letusan gunung berapi yang sangat besar dan terjadi ratusan kali selama 500 juta tahun.

7. Lereng Kawah Hale

Mars juga menyimpan lereng berulang yang menunjukkan seperti arus yang mengalir menuruni lembah atau dikenal dengan Recurring Slope Lineae (RSL) di Kawah Hale.

Pada 2015 NASA menyebut bahwa lereng tersebut terbentuk akibat larutan garam jenuh dari aliran air asin yang turun ke lembah dan dinding kawah selama musim panas di Mars dan meninggalkan jejeka garis-garis gelap. Lalu, aliran air ini mengering dan hilang ketika temperatur turun drastis saat musim dingin tiba.

Mars juga menyimpan lereng berulang yang menunjukkan seperti arus yang mengalir menuruni lembah atau dikenal dengan Recurring Slope Lineae (RSL) di Kawah Hale.NASA/JPL-Caltech/Univ. of Arizona Mars juga menyimpan lereng berulang yang menunjukkan seperti arus yang mengalir menuruni lembah atau dikenal dengan Recurring Slope Lineae (RSL) di Kawah Hale.

Tetapi penelitian selanjutnya mengatakan RSL tersebut dapat terbentuk dari aliran pasir kering bukan aliran air asin. Jadi memang masih belum jelas terkait lereng ini.

Untuk mengunjungi destinasi ini, sepertinya penjelajah di masa depan hanya bisa mengagumi fitur-fitur misterius ini dari jauh dengan menggunakan teropong.

8. Bukit Hantu di Noctis Labyrinthus dan Cekungan Hellas

Mars adalah planet yang sebagian besar dibentuk oleh angin, tapi disebut-sebut juga terbentuk oleh air. Ini ditandai dengan adanya Bukit Hantu di Noctis Labyrinthus dan cekungan Hellas.

Para peneliti mengatakan daerah ini digunakan untuk menahan bukit pasir setinggi puluhan meter. Kemudian bukit pasir itu terkubur oleh lava atau air dan mengeras, melestarikan kontur bukit pasir tersebut.

Baca juga: Air Pernah Mengalir di Mars, Bukti Kehidupan di Planet Merah

Angin lalu meniup pasir dari puncak yang terbuka yang akhirnya meninggalkan cetakan padat dalam bentuk gundukan.

Bukit pasir tua seperti ini menunjukkan bagaimana angin biasa bergerak di Mars pada masa lampau, sekaligus memberikan petunjuk kepada ahli iklim tentang lingkungan kuno Planet Merah.NASA/JPL/University of Arizona Bukit pasir tua seperti ini menunjukkan bagaimana angin biasa bergerak di Mars pada masa lampau, sekaligus memberikan petunjuk kepada ahli iklim tentang lingkungan kuno Planet Merah.

Bukit pasir tua seperti ini menunjukkan bagaimana angin biasa bergerak di Mars pada masa lampau, sekaligus memberikan petunjuk kepada ahli iklim tentang lingkungan kuno Planet Merah.

Bahkan di perkirakan kemungkinan adanya mikroba bersembunyi di daerah terlindung bukit pasir ini, aman dari radiasi dan angin yang tidak akan menyapu mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com