Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Spesies Baru Kadal Buaya Ditemukan, tapi Sudah Terancam Punah

Kompas.com - 24/05/2020, 17:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Para ilmuwan menemukan dua spesies baru dan satu subspesies kadal buaya di Vietnam utara.

Sayangnya, spesies dengan bentuk aneh ini sudah dalam bahaya berkat ancaman obat tradisional, hilangnya habitat, dan perdagangan hewan peliharaan yang eksotis.

Dilaporkan dalam jurnal ZooKeys, tim peneliti Jerman dan Vietnam mempelajari sejumlah spesimen hewan yang dikumpulkan selama survei lapangan di dekat Sungai Da, atau Sungai Hitam, di Vietnam utara.

Baca juga: Seri Hewan Nusantara: 4 Spesies Baru Kumbang Epholcis dari Maluku

Berdasarkan perbandingan genetik dan morfologi, mereka mengendus dua spesies (Tylototriton pasmansi dan Tylototriton sparreboomi) dan satu subspesies (Tylototriton pasmansi obsti) yang belum pernah didokumentasikan oleh para ilmuwan sebelumnya.

Dengan temuan ini, jumlah total taksa buaya baru yang diketahui di Vietnam menjadi tujuh.

Salah satu spesies kadal buaya yang baru ditemukan, Tylototriton pasmansi. Cuong The Pham Salah satu spesies kadal buaya yang baru ditemukan, Tylototriton pasmansi.

Berukuran hanya 12 hingga 15 sentimeter (4,7 hingga 5,9 inci) dari ekor ke moncong, ketiganya memiliki kulit gelap dan mata lebar.

Para peneliti percaya bahwa kadal buaya telah terlihat sebelumnya, tetapi sering keliru dengan kadal kulit hitam (Tylototriton asperrimus) yang ternyata hanya hidup di China Selatan.

Semua anggota genus Tylototriton, alias kadal buaya atau kadal besar, telah menarik perhatian pedagang hewan peliharaan eksotis dan penjual obat-obatan tradisional China.

Selain itu, genus Tylototriton juga terancam oleh hilangnya habitat yang didorong oleh urbanisasi, pembangunan infrastruktur, dan intensifikasi pertanian.

Subspesies kadal buaya baru ditemukan di Vietnam, Tylototriton pasmansi obsti. Namun,  subspesies ini sudah terancam punah. Anh Van Pham Subspesies kadal buaya baru ditemukan di Vietnam, Tylototriton pasmansi obsti. Namun, subspesies ini sudah terancam punah.

Dengan demikian, kadal hitam yang menonjol dianggap Dekat Terancam di bawah Daftar Merah IUCN.

Namun, perkembangan baru ini mengindikasikan bahwa mereka mungkin lebih langka daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Meskipun penemuan spesies baru ini tampaknya merupakan kemenangan besar bagi keanekaragaman hayati, sebenarnya ini berarti kadal hitam yang besar sekarang dipotong menjadi beberapa kelompok kecil, masing-masing dengan jalur habitat mereka sendiri yang lebih kecil.

Baca juga: Spesies Kucing Terkecil di Dunia Lahir di Suaka Margasatwa Inggris

"Pemisahan taksonomi spesies tunggal yang tersebar luas menjadi beberapa taksa jarak-kecil ... memiliki implikasi penting bagi status konservasi spesies asli," tulis para peneliti dalam makalah mereka.

“Oleh karena itu, kami merekomendasikan penilaian ulang terhadap status T. asperrimus sensu yang hampir punah mencerminkan ancaman yang semakin parah dari perdagangan internasional dan hilangnya habitat, yang telah terjadi selama dekade terakhir," tutupnya dilansir IFL Science, Jumat (22/5/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com