KOMPAS.com - Apa yang sebenarnya terjadi saat roket diluncurkan dari Bumi menuju luar angkasa? Berapa banyak bahan bakan yang diperlukan untuk sebuah peluncuran roket?
Pertanyaan ini mungkin pernah melintas di benak kita.
Belum lama ini, sebuah video menarik menunjukkan apa yang terjadi saat roket yang meluncur ke luar angkasa.
Dilansir IFL Science, Jumat (15/5/2020), video animasi ini membandingka empat roket yang diubah menjadi transparan, sehingga kita dapat melihat jumlah bahan bakar yang terbakar selama peluncuran.
Baca juga: Fenomena Solar Minimum, Selamat Datang Siklus Matahari 25
Animasi dari YouTuber Hazegrayart ini membandingkan empat roket, yakni:
1. Saturn V
Pada 16 Juli 1969, NASA mencatat sejarah dengan peluncuran Apollo 11 di Launch Pad 39A di Kennedy Space Center, Cape Canaveral, Florida, AS.
Itu adalah peluncuran roket terkuat sepanjang sejarah antariksa yang mampu membawa manusia. Roket itu bernama Saturn V.
Saturn V memiliki tinggi 111 meter, dengan bobot mencapai 2,8 juta kilogram.
Ditulis NASA, bahan bakar yang digunakan Saturn V dalam peluncuran Apollo 11 disebut sama dengan bahan bakar yang digunakan sebuah mobil untuk mengitari dunia sebanyak 800 kali.
Setelah diluncurkan untuk program Apollo, NASA kembali menggunakan Saturn V untuk meluncurkan stasiun ruang angkasa Amerika pertama, Skylab.
Hingga saat ini, Saturn V merupakan roket terkuat dengan daya dorong 7.891.000 lbf (35.100 kN) di permukaan laut.
2. Pesawat ulang-alik (The space shuttle)
Space Shuttle atau pesawat ulang alik merupakan pesawat luar angkasa milik Amerika Serikat yang digunakan dalam misi penerbangan luar angkasa berawak.
Pesawat ulang alik berbeda dengan pesawat luar angkasa lainnya. Pasalnya, badan utama pesawat ulang-alik dapat digunakan kembali di lain waktu.