Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 yang Sembuh Berisiko Alami Fibrosis Paru, Apa Itu?

Kompas.com - 19/05/2020, 11:04 WIB
Yohana Artha Uly,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasien positif Covid-19 yang berhasil sembuh berisiko mengalami fibrosis paru, yakni penurunan pada fungsi paru-paru.

Pasien Covid-19 yang sembuh dan berisiko mengalami fibrosis paru utamanya terjadi pada pasien yang mengalami pneumonia berat.

Dilansir SehatQ, fibrosis paru merupakan keadaan yang menyebabkan paru-paru mempunyai jaringan parut dan menjadi kaku.

Hal Ini membuat Anda sulit untuk bernapas dan menyebabkan tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Pada akhirnya, dapat terjadi gagal napas, gagal jantung, atau komplikasi lainnya.

Baca juga: Bahas Corona, WHO akan Ditanyai tentang Cara Tangani Pandemi

Sebagai perbandingan, orang dewasa sehat menghembuskan 15 napas per menit ketika beristirahat, sementara orang dewasa dengan fibrosis paru menghembuskan 25 napas per menit ketika beristirahat.

"Fibrosis akan menganggu pertukaran karbon dioksida dan oksigen, jadi fungsi parunya akan turun," ujar Sekertaris Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia dr Erlang Samadro, Sp.P dalam webinar bertajuk Covid-19, Peneliti, dan Dokter, Senin (18/5/2020).

Dia menjelaskan, seberapa besar kerusakan yang terjadi pada paru-paru akibat fibrosis bergantung pada seberapa luas virus corona baru tersebut telah menginfeksi paru-paru.

Kondisi ini disebut sebagai gejala sisa atau sequelae.

"Itu gejala sisa dari infeksi, dan berapa besarnya itu bergantung berapa luas infeksinya," kata dia.

Meski demikian, bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan kemungkinan besar tidak akan mengalami gejala sisa seperti fibrosis paru.

Gejala-gejala sakit akibat infeksi virus pun akan hilang setelah sembuh.

Baca juga: Studi Terbaru: Kucing Bisa Terinfeksi Covid-19, dan Tularkan ke Kucing Lainnya

Namun bagi penyintas Covid-19 yang mengalami gejala berat berpotensi mengalami fibrosis paru. Mereka ini kemungkinan akan terus mengalami permasalahan nafas seumur hidupnya.

Hal ini bisa terjadi karena fibrosis paru bersifat irreversible atau paru-paru tak bisa kembali ke kondisi normal.

"Kalau sudah sampai taraf fibrosis itu selamanya, karena fibrosis itu seperti bekas luka, jadi berbekas," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com