KOMPAS.com - Introvert dan ekstrovert. Mungkin kedua jenis kepribadian itu kita tahu dan sudah sering mendengarnya. Namun bagaimana dengan ambivert, apakah Anda tahu?
Jika ada sebuah garis, introvert dan ekstrovert berada di tepian garis itu. Namun, kepribadian ambrivert berada di tengah-tengahnya.
Sehingga beberapa orang mungkin ada yang langsung sadar dirinya introvert atau ekstrovert. Namun, ada juga orang yang merasa memiliki kepribadian introvert dan ekstrovert. Itulah ambivert.
Baca juga: Indira Kalistha Sebut Introvert, Apa Itu dan Bagaimana Ciri-Cirinya?
Kepribadian ekstrovert dikenal suka berinteraksi dan terlibat percakapan dengan orang lain, mereka hidup di lingkungan yang penuh hiruk-pikuk.
Sebaliknya, introvert lebih suka menghabiskan waktu dengan menyendiri dan tak suka keramaian.
Penelitian yang dilakukan oleh Adam grant dari The Wharton School, University of Pennsylvania, menunjukkan 2/3 populasi manusia tidak mengidentifikasi sebagai introvert atau ekstrovert.
Melansir Forbes, Minggu (17/5/2020), orang yang tidak mengidentifikasi introvert atau ekstrovert, dan merasa berada di antara keduanya merupakan orang dengan kepribadian ambivert, gabungan dari kepribadian introvert dan ekstrovert.
Ambivert dinilai lebih memiliki keunggulan ketimbang introvert dan ekstrovert.
Lantaran tak condong ke arah mana pun, ambivert lebih mudah menyesuaikan diri dengan orang lain di berbagai situasi.
Tentunya penting untuk mengetahui kepribadian diri baik itu introvert, ekstrovert, ataupun ambivert.
Ini dapat membantu kita untuk mengembangkan bagian yang baik dari kepribadian kita untuk jadi kekuatan.