Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan untuk Berlari, Kaki Jenjang T-rex Lebih Pas untuk Berjalan

Kompas.com - 15/05/2020, 19:35 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama ini para ilmuwan berasumsi jika spesies dinosaurus Theropoda, seperti T-rex, menggunakan proporsi kaki panjang mereka untuk berlari menangkap mangsa.

Namun sebuah penelitian baru menunjukkan jika kaki panjang dinosaurus tersebut justru berevolusi untuk membantu mereka menghemat energi dan berjalan jarak jauh ketika mencari buruan.

"Asumsinya, hewan dengan kaki panjang beradaptasi untuk berlari dengan kecepatan tinggi. Tetapi makalah ini menunjukkan bahwa ada fungsi lain daripada berlari," kata Thomas Holtz, peneliti dari University of Maryland's.

Baca juga: Dijuluki Si Dewa Kematian, Dinosaurus ini Masih Sepupu T-Rex

Dalam studi yang diterbitkan di jurnal PLOS One, Rabu (13/4/2020) ini, para peneliti mengumpulkan data dari proporsi tungkai, massa tubuh, dan ukuran tubuh lebih dari 70 spesies dinosaurus theropoda, termasuk di dalamnya adalah T-rex.

Peneliti lantas menerapkan berbagai metode untuk memperkirakan kecepatan masing-masing dinosaurus serta seberapa banyak energi yang dikeluarkan saat berjalan pelan.

T. Holtz, University of Maryland Pada dinosaurus kecil, kaki yang panjang memang menguntungkan untuk berlari. Namun pada dinosaurus besar, kaki yang panjang berfungsi untuk lokomosi yang lebih efisien

Hasilnya, spesies dinosaurus yang lebih kecil tampaknya memang mengadaptasi kaki panjang untuk berlari lebih cepat.

Namun, berbeda untuk theropoda yang berukuran lebih dari 1000 kilogram. Kaki yang lebih panjang justru berkorelasi dengan berjalan.

Baca juga: Tulang T-rex Muda Patahkan Mitos Adanya Tyrannosaurus Kerdil

Berlari memang penting bagi dinosaurus karnivora, tetapi pada umumnya mereka lebih banyak menghabiskan waktu berjalan untuk mencari makanan.

"Jadi itu sebenarnya bentuk penghematan energi yang sangat menguntungkan, sebab predator cenderung menghabiskan banyak waktu mencari makan," papar Holtz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com