Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/05/2020, 18:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Virus corona baru masih terus mengundang rasa penasaran para ilmuwan dan peneliti di dunia. Hingga berbagai penelitian dilakukan untuk menguak virus yang telah menginfeksi jutaan orang di dunia.

"Secara umum, bentuk virus corona ini bulat, dilapisi beberapa protein di permukaannya. Terdiri dari protein membran, protein spike (penancap), protein E (cangkang) dan protein N (nukleokapsida)," jelas Zeily Nurachman, profesor Biokimia di Fakultas MIPA ITB kepada Kompas.com, Jumat (8/5/2020).

Prof Zeily mengatakan pada dasarnya, masyarakat tidak perlu takut dengan virus. Sebab, virus ini mahluk yang sangat lemah.

"Sabun bersifat surfaktan, sehingga kalau kita menggunakan sabun, maka protein membran pada virus akan terkoyak. Dan, suasana basa, akan menghancurkan RNA virus," kata dia.

Baca juga: Tipe Virus Corona di Indonesia Berbeda dengan 3 Jenis Lain di Dunia, Apa Maksudnya?

Dalam sebuah penelitian, ilmuwan China menguraikan struktur penyusun virus corona baru ini. Penelitian ini kemudian dipublikasikan berbagai media, salah satunya disarikan Prof Zeily dari New York Times.

Prof Zeily menjelaskan genom virus SARS-CoV-2 disusun oleh 30.000 basa nukleotida RNA yang mengekspresikan 29 protein.

"Susunan genom ini yang kemudian nanti disejajarkan dengan urutan genom virus yang ada di Indonesia. Itu untuk mengetahui, apakah virus yang ada di Indonesia memiliki kekerabatan dengan virus yang ada di China," papar Prof Zeily.

Virus corona penyebab Covid-19, kata Prof Zeily, memiliki beberapa struktur protein yang memiliki peranan penting dalam menginfeksi tubuh manusia.

Baca juga: Ilmuwan China: Kemampuan Agresif Mutasi Virus Corona Masih Diremehkan

"Ada 265 nukleotida, yang mana urutan ini merekrut mesin di dalam sel terinfeksi untuk membaca nukleotida RNA dan menerjemahkannya menjadi protein virus corona," ungkap dia.

Prof Zeily mengatakan genom virus SARS-CoV-2 terbagi ada dua jenis protein, yakni protein non-struktural (NSP) dan proterin struktural (SP).

"Dari susunan protein-proteinnya, virus corona ini bisa dibilang virus yang cerdas," kata dia.

Berikut beberapa protein virus corona NSP yang berperan menyebabkan Covid-19 pada manusia.

1. Protein NSP1 penyabotase

Protein penyabotase ini berfungsi menghambat produksi sel terinfeksi dengan cara menghambat sintesis proteinnya.

"Sehingga, protein virus akan terus terbaca, hingga terjadi penumpukan protein asing," kata Prof Zeily.

2. Protein NSP3 pengurai

Propetin NSP3 sebagai pengurai dan pemotong yang berfungsi melepaskan protein virus lain, sehingga mereka dapat melakukan tugasnya sendiri.

Baca juga: Tentang Virus Corona Covid-19, Apa Itu Istilah ODP, PDP, dan Suspek?

Sel sehat akan menandai protein tua untuk dimusnahkan, tetapi NSP3 menghapus sinyal itu sehingga kemampuan sel melawan virus berkurang.

Ilustrasi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona

3. Protein NSP4 dan NSP6 pembuat gelembung

Penularan virus corona umumnya terjadi lewat droplet seseorang atau pasien positif Covid-19. Prof Zeily mengatakan virus ada di dalam droplet biasanya bukan droplet air.

"Saat orang terinfeksi virus corona, maka area yang terinfeksi di saluran pernapasan akan banyak gelembung. Protein NSP4 ini yang membuat gelembung itu," jelas dia.

Protein NSP4 dengan bantuan protein NSP3 dan NSP6, membangun gelembung berisi cairan di dalam sel yang terinfeksi.

Di dalam NSP6, yang disebut dengan protein pabrik gelembung, maka virus-virus baru akan diproduksi.

4. Protein NSP7 dan NSP8 bantu NSP12 memperbanyak RNA

Protein NSP7 dan NSP8 adalah protein asisten penyalin yang membantu protein NSP12 dalam memperbanyak RNA. Sebagai mesin penyalin, protein NSP12 menyusun untaian nukleotida RNA menjadi genom virus baru.

Baca juga: Virus Corona SARS-CoV-2 di Indonesia, dari Mana Asalnya?

"Protein-protein NSP virus ini sebenarnya bisa menjadi target obat. Paling bagus adalah protein yang berperan dalam duplikasi yakni NSP12," jelas Prof Zeily.

Oleh karenanya, obat-obat antivirus seperti remdisivir bekerja untuk menghambat protein NSP12.

5. Protein NSP10 yang mampu berkamuflase

Protein NSP10 memiliki kemampuan unik dan disebut sebagai protein kamuflase genetik. Sebab, dengan bekerjasama dengan protein NSP16, protein ini dapat menyamarkan virus agar tidak dihancurkan oleh sel yang terinfeksi.

"Saat terinfeksi, tubuh akan mengeluarkan nuklease yang disebut RNAse yang berfungsi untuk menghancurkan RNA virus. Tetapi karena RNA virus telah berkamuflase, membuatnya tidak dihancurkan," kata Prof Zeily.

Protein NSP10 akan memodifikasi urutan, sehingga urutan genomnya tidak bisa dihancurkan oleh RNAse.

Baca juga: Efek Infeksi Virus Corona ini Bikin Bingung Dokter, Kok Bisa?

6. Protein NSP13 pengurai RNA

Materi virus, yakni RNA akan dikemas dalam gulungan rumit seperti benang kusut. Namun, protein NSP13 ini akan menguraikannya, sehingga nukleotida dapat dibaca dan diekspresikan.

"Supaya virus dapat menduplikasi dirinya, kalau informasinya dapat dibuka," imbuh Prof Zeily.

7. Protein NSP14 pengoreksi yang cerdas

Prof Zeily mengungkapkan saat virus diperbanyak oleh protein NSP12, maka pembacaan genom akan semakin panjang. Di sini peran protein NSP14 untuk mengoreksi salinan genom virus corona yang salah.

"NSP14 akan memotong kesalahan ini, sehingga urutan RNA menjadi benar. Itu mengapa virus corona ini saya bilang cerdas," jelas dia.

8. Protein NSP15 pembersih sisa RNA

Protein ini diduga memotong sisa RNA virus sebagai strategi untuk bersembunyi dari pertahanan antivirus sel yang terinfeksi.

"Sisa potongan RNA ini bagi tubuh akan dianggap sebagai zat asing yang akan memberi efek demam. Selanjutnya alarm tubuh menyala untuk mengeluarkan antibodi. Pada kasus orang tanpa gejala (OTG), kerja NSP15 sempurna tanpa menyisakan potongan RNA," ungkap Prof Zeily.

Protein dengan fungsi misterius

Lebih lanjut Prof Zeily mengatakan protein struktur (SP) terdiri dari protein penancap (protein spike) yang melindungi RNA dan membantu menempelkan virus ke reseptor sel terinfeksi.

Ilustrasi CT scan dada (paru-paru) tunjukkan pneumonia, virus corona penyebab Covid-19. Ilustrasi CT scan dada (paru-paru) tunjukkan pneumonia, virus corona penyebab Covid-19.

Baca juga: Sembuh dari Virus Corona, Benarkah Fungsi Paru-paru Berkurang?

Selain itu, terdapat protein ORF3a yang dapat memicu peradangan yakni salah satu gejala paling berbahaya dari Covid-19, protein ORF6 yang berfungsi pemblok sinyal ke sistem kekebalan tubuh, protein ORF7a yang dapat memicu bunuh diri pada sel yang terinfeksi.

"Makanya saat paru-paru terinfeksi, protein ini berkontribusi pada kerusakan paru-paru secara permanen akibat Covid-19," jelas Prof Zeily.

Kendati demikian, ada beberapa protein virus yang fungsinya masih misteri, di antaranya ORF8 dan ORF10.

"Fungsi kedua protein ini masih belum jelas. Namun protein ORF10 ini hanya ditemukan di virus corona SARS-CoV-2," ungkap Prof Zeily.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com