Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesies Kucing Terkecil di Dunia Lahir di Suaka Margasatwa Inggris

Kompas.com - 08/05/2020, 13:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Taman dan suaka margasatwa Porfell di Cornwall, Inggris, mengumumkan kelahiran dua anak kucing dari spesies kucing terkecil di dunia.

Saat ini, dua anak kucing itu berusia dua bulan dan mulai belajar mengenali lingkungan tempat tinggalnya.

Taman margasatwa Porfell merupakan rumah bagi hewan yang tidak diinginkan.

Pada 2019, taman margasatwa Porfell ditawari sepasang kucing kecil dengan warna karat (Prionailurus rubiginosus). Kucing ini tergolong langka.

Baca juga: Lagi, Dua Kucing di New York Terinfeksi Virus Corona

Sepengetahuan mereka, kedua kucing itu adalah 2 dari 40 kucing P. rubiginosus yang tinggal di penangkaram di seluruh dunia. Karena alasan itu pula, pihak Porfell bersedia merawat sepasang kucing langka itu.

Selama dalam perawatan, sepasang kucing terkecil di dunia itu ternyata kawin dan pada awal 2020 mereka melahirkan dua anak kucing.

Sejauh ini, pihak Porfell belum mengetahui jenis kelamin bayi kucing mini itu karena induknya selalu mengawasi mereka.

Saat lahir, kucing itu lahir dengan bobot sekitar 60 sampai 77 gram dan memiliki bulu seperti barisan bintik-bintik hitam.

Dikatakan petugas Porfell, ukuran saat lahir tak lebih besar dari bayi tikus yang baru lahir.

Ketika dewasa, P. rubiginosus panjang tubuhnya dapat mencapai 35 sampai 45 sentimeter.

Bayi P. rubiginosus, spesies kucing terkecil di dunia yang lahir di suaka margasatwa Inggris selalu berada di bawah pengawasan induknya. Pengelola margasatwa belum mengetahui jenis kelamin dua bayi kucing itu.Rusty-spotted Cat, 2020. Porfell Wildlife Park and Sanctuary/IFL Science Bayi P. rubiginosus, spesies kucing terkecil di dunia yang lahir di suaka margasatwa Inggris selalu berada di bawah pengawasan induknya. Pengelola margasatwa belum mengetahui jenis kelamin dua bayi kucing itu.

Tentang P. rubiginosus, kucing terkecil di dunia

Dilansir IFL Science, Selasa (5/5/2020), P. rubiginosus cukup sulit ditangkap di alam liar karena ukurannya yang kecil dan mereka cenderung keluar di malam hari.

Spesies ini endemik di hutan India dan Sri Lanka.

Sayangnya, populasi liar P. rubiginosus terus berkurang karena hilangnya habitat.

Kendati beberapa orang pernah melihat mereka di pemukiman, para ahli meyakini mereka tidak mendiami daerah tersebut dan kemungkinan hanya lewat.

Kucing berwarna karat ini juga berada di bawah ancaman perburuan liar. Mereka diburu untuk dijadikan makanan dan kulit mereka diambil.

IUCN pun telah menetapkan spesies ini ke dalam daftar hampir terancam punah.

Kucing P. rubiginosus memliki penglihatan enam kali lebih baik dari manusia.

Kemampuan melihatnya digunakan untuk melacak mangsa seperti hewan pengerat, burung, kadal, katak, dan serangga.

Dengan ukurannya yang kecil, P. rubiginosus dapat melesat dengan cepat di bawah semak-semak untuk menangkap mangsa.

Mereka juga pendaki profesional dan telah didokumentasikan dapat melarikan diri ke pohon ketika predator yang lebih besar mendekat.

Baca juga: Kucing Lebih Rentan Terinfeksi Corona Covid-19, Ini Langkah Kurangi Risiko Penularannya

Video di bawah ini menunjukkan bagaimana P. rubiginosus hidup di alam liar. Anda bisa melihat perbandingan ukuran si pus ini dengan dedaunan yang berserakan di tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com