Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/05/2020, 20:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

-

KOMPAS.com - Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman berhasil memetakan materi genetik virus corona SARS-CoV-2 yang menginfeksi tiga pasien Covid-19 di Indonesia.

Diberitakan sebelumnya, sekuensing atau pengurutan materi genetik virus ini berguna untuk lebih memahami karakteristik virus corona baru dan pada akhirnya membantu mengembangkan vaksin virus yang tepat.

Ketiga isolat virus corona yang berhasil disekuensing itu memiliki ID GISAID: Indonesia/JKT-EIJK2444/2020, Indonesia/JKT-EIJK0317/2020, dan Indonesia/JKT-EIJK0141/2020.

Baca juga: Virus Corona SARS-CoV-2 di Indonesia, dari Mana Asalnya?

Ketiganya sudah dikirim ke portal Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) untuk dianalisis dan dapat dilihat semua orang.

Portal GISAID merupakan inisiatif kerjasama antara pemerintah Jerman dengan organisasi nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan akses terhadap berbagai informasi genetik virus-virus yang menyebabkan epidemi seperti flu.

Salah seorang peneliti post doktoral LBM Eijkman, Pradiptajati Kusuma, meninjau analisis dari institut Nextrain untuk melihat asal muasal sampel virus corona yang ada di Indonesia.

Menurut Pradipta, organisasi Nexstrain sangat baik dalam mengkurasi data di GISAID, menganalisis, dan memvisualisasikannya.

Dari pemetaan yang dilakukan berdasarkan data yang terkumpul, Pradipta mengatakan ketiga sampel itu berasal dari China, hanya saja memiliki riwayat transmisi perjalanan yang berbeda-beda.

Baca juga: [UPDATE] - Di Ibu Kota Belum Reda, Kasus Covid-19 di Provinsi Lain Makin Banyak Pula...

Jika peneliti sudah mulai memetakan genom virus corona di Indonesia, dapatkah diketahui sejak kapan SARS-CoV-2 ada di Indonesia?

Misteri kapan virus corona ada di Indonesia

Pradipta mengatakan, dengan data yang ada saat ini, sebenarnya kita sudah dapat menganalisis sebenarnya sejak kapan virus corona SARS-CoV-2 ada di Indonesia atau mulai menyebar di Tanah Air.

"Memang tidak mudah, jadi harus dianalisis dengan baik," ungkap Pradipta kepada Kompas.com, Rabu (6/5/2020).

Diperlukan penelitian dan analisis lebih lanjut untuk mengetahui tanggal berapa tepatnya virus corona berada di Indonesia.

"Kita bisa memperhitungkan atau menggestimasi itu, tapi memang diperlukan analisis lebih lagi," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com