"Bukan balas dendam (makanan) apa yang kebayang-kebayang sejak siang dan sore," tutur dia.
Dianjurkan dia, sebelum sholat magrib saat adzan pertanda membatalkan puasa, Anda bisa meminum air atau kelapa muda, ataupun konsumsi buah-buahan saja terlebih dahulu.
Bukan langsung melahap makanan yang memiliki kadar kalori ataupun gula yang tinggi.
Baca juga: Saat Puasa, Ahli Gizi Ingatkan Jangan Olahraga Sebelum Berbuka
"Itu (langsung konsumsi gula dan kalori berlebih) sangat tidak bijak. Insulin akan ikut melejit, dan itu alasan kenapa ramadhan belum usai, muncul penyakit baru, minimal berat badan tak terkendali," ujar dia.
Hal lain yang tidak disadari juga adalah makanan atau kudapan yang manis justru cepat membuat orang merasa kenyang dan enek, maka bisa tidak berselera untuk menyantap makan malam utama lainnya.
Setelah seharian menahan makan dan minum, bukan berarti ketika berbuka puasa Anda bisa menyantap segala jenis makanan, tanpa kontrol pola asupan makanan bergizi seimbang.
Dituturkan Tan, yang dibutuhkan di dalam tubuh adalah lemak yang sehat, bukan lemak jahat. Lemak yang sehat tersebut bisa Anda dapatkan dari beberapa jenis makanan berikut.
Baca juga: Live Instagram Kompas.com: Puasa Sehat di Tengah Pandemi Corona
Berdasarkan Permenkes No.28 Tahun 2019, rata-rata angka kecukupan energi bagi masyarakat Indonesia sebagaimana dimaksudkan pada peraturan itu, sebesar 2.100 KKal per orang per hari pada tingkat konsumsi.
Sementara konsumsi gula, garam dan lemak (GGL) yang dianjurkan per hari adalah:
Saran ahli gizi ini mungkin bisa menjadi referensi Anda untuk menyiapkan makanan baik untuk sahur maupun saat buka puasa nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.