Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/04/2020, 10:01 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Vaksin adenovirus diketahui mengembangkan respons imun yang kuat dengan dosis tunggal dan bukan virus replikasi, sehingga tidak dapat menyebabkan infeksi, serta lebih aman untuk anak-anak, orang tua, dan pasien dengan penyakit yang mendasari seperti diabetes.

Pencarian vaksin corona

Setidaknya ada lebih dari 100 proyek penelitian untuk menemukan vaksin virus corona di seluruh dunia.

Menurut London School of Hygiene and Tropical Medicine, ada tujuh penelitian yang saat ini sudah pada tahap uji klinis atau diujikan ke manusia.

Uji klinis itu sudah dilakukan di China dan Amerika Serikat. Sementara Jerman mengumumkan pada Rabu kemarin bahwa pihaknya akan melakukan uji klinis pada akhir bulan ini.

Baca juga: Benarkah Angka Positif Covid-19 di Indonesia Rendah karena Vaksin BCG?

Imperial College London juga berencana akan memulai uji klinis vaksin corona pada bulan Juni.

Penelitian mereka fokus pada vaksin yang mengeksploitasi prinsip yang berbeda, menggunakan RNA, molekul kurir yang membangun protein dalam sel, untuk merangsang sistem kekebalan tubuh.

"Menemukan vaksin adalah satu-satunya cara yang mungkin untuk membawa dunia kembali ke situasi normal," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pekan lalu, menyerukan percepatan proyek vaksin corona di seluruh dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com