Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/04/2020, 19:00 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Senjak merebaknya covid-19 di seluruh dunia, ilustrasi yang menggambarkan virus corona pun ikut berseliweran di berbagai media.

Namun bagaimana ilustrasi itu dibuat hingga kita orang awam akhirnya "sedikit" tahu bagaimana bentuk dari entitas yang tak bisa dilihat mata telanjang tersebut?

Alissa Eckert adalah ilustrator medis di Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Pada 21 Januari lalu, ia bersama rekannya Dan Higgins diminta untuk membuat 'identitas' untuk virus corona baru SARS-CoV-2.

CDC berharap ilustrasi yang mereka hasilkan dapat menarik perhatian publik.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Mutasi Langka Virus Corona SARS-CoV-2, Ini Penjelasannya

Eckert menggunakan seni khusus agar bisa mengubah konsep medis yang sulit bagi kaum awam, menjadi mudah untuk dipahami.

Sebelumnya, ia telah membuat beberapa ilustrasi virus, misalnya saja Neisseria gonorrhoeae, bakteri penyebab gonore.

Dalam penggambarannya, ia membuat bakteri mengapung seperti ubur-ubur, tentekelnya terjalin.

Hal ini lah yang juga dilakukan Eckert saat menggambarkan virus corona baru.

Beda dengan bakteri penyebab gonore, Eckert membuat ilustrasi virus corona baru dengan sangat detail dan sedekat mungkin untuk memberikan perhatian pada satu virus saja.

"Tujuannya untuk membuat virus terlihat hidup jadi orang-orang tahu untuk mewaspadai mereka," kata Eckert dilansir The New York Times, 1 April 2020.

Ada beberapa langkah yang dilakukan Eckert dalam menciptakan ilustrasi 3D dari virus corona baru ini.

Gambar mikroskop elektron pemindai ini menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (merah). Sampel virus diambil dari seorang pasien AS yang terinfeksi. Para ahli menambahkan gambar agar lebih tampak. Gambar mikroskop elektron pemindai ini menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (merah). Sampel virus diambil dari seorang pasien AS yang terinfeksi. Para ahli menambahkan gambar agar lebih tampak.

Pertama, ilustrator mengumpulkan masukan ahli tentang seperti apa virus itu dari dekat. Apa bagian-bagian komponennya dan apa fungsi masing-masing bagian tersebut.

Baca juga: Ilmuwan China: Kemampuan Agresif Mutasi Virus Corona Masih Diremehkan

Proses selanjutnya, setelah meneliti dan berkonsultasi data-data kemudian diolah dalam perangkat lunak pemodelan 3D untuk menampilkan visual yang paling mungkin.

Ilustrator juga harus memilih warna dan bahkan arah pencahayaan yang jatuh pada model 3D.

Dilansir Popular Mechanics, 2 April 2020, pilihan warna jatuh pada merah, abu-abu dengan aksen oranye dan kuning.

Ilustrasi berwarna cerah itulah yang pada akhirnya berhasil menarik perhatian orang dan menyebar ke seluruh dunia.

Setidaknya perlu waktu seminggu untuk menyelesaikan ilustrasi virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com