Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/04/2020, 16:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Wabah virus corona, SARS-CoV-2 telah menginfeksi lebih dari 2 juta orang di seluruh dunia. Meski dilanda kekhawatiran, para ilmuwan di Antartika tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19 di salah satu tempat yang tak tersentuh infeksi virus ini.

Ketika pandemi global ini menyebar ke seluruh dunia, ada beberapa tempat di mana virus corona ini belum dapat menjangkaunya.

Di sebuah pulau kecil di lepas pantai Antartika terdapat sebuah stasiun penelitian. Stasiun Davis ini dihuni 24 orang yang tinggal selama musim dingin yang panjang dan gelap.

Setiap tahun, para ilmuwan di stasiun penelitian ini melakukan pengamatan atmosfer. Selain itu, mereka juga memperbaiki kamera burung laut dan menjaga stasiun sambil melihat Matahari perlahan terbenam.

Baca juga: Cerita dari Antartika, Benua yang Tak Terdampak Corona

"Ini waktu yang mengkhawatirkan bagi kita semua di Antartika," kata pemimpin peneliti di Stasiun Davis, David Knoff melansir Science Alert, Kamis (16/4/2020).

Tak hanya para ilmuwan di Antartika yang merasakan suasana berbeda di tengah pandemi Covid-19. Beberapa ratusan kilometer di atas Bumi, virus corona, SARS-CoV-2 telah membuat para astronot tetap tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Baru pekan lalu, anggota Expedition 63 melakukan perjalanan dengan roket Soyuz ke ISS, setelah berminggu-minggu para kru harus menjalani karantina dan pembatasan ketat terkait misi peluncuran ke ruang angkasa.

Sementara itu di Stasiun Davis, tim peneliti terakhir yang melakukan penelitian pada musim panas telah meninggalkan Antartika pada pertengahan Februari lalu.

Baca juga: Lapisan Es Greenland dan Antartika Mencair Lebih Banyak, Ini Dampaknya

"Tidak ada yang pernah mendengar tentang Covid-19, ketika kami meninggalkan Australia pada bulan Oktober. Tetapi mulai berdampak pada Australian Antarctic Program sejak Januari lalu," jelas Knoff.

Knoff menambahkan konsekuensi dari wabah di stasiun ini akan sangat berpengaruh.

"Sebab, ketika Anda menganggap kami hanya memiliki satu dokter dan kamar medis lengkap yang kecil," sambung Knoff.

Dampak Covid-19 pada penelitian ilmiah

Di Antartika, ada sekitar 70 pangkalan yang aktif tersebar di benua es seukuran Amerika Serikat dan Meksiko, jika kedua wilayah negara ini digabungkan.

Saat musim dingin, pangkalan-pangkalan ini akan menampung sekitar 1.000 orang. Sedangkan saat musim panas, akan lebih banyak orang yang berada di pangkalan tersebut, jumlahnya bisa mencapai lebih dari 4.000 orang.

Pemandangan dari salah satu stasiun penelitian di Antartika.washingtonpost Pemandangan dari salah satu stasiun penelitian di Antartika.

Baca juga: Antartika Sembunyikan Ngarai Terbesar, Peta ini Tunjukkan Buktinya

Divisi Antartika Australia saat ini memiliki 89 anggota kru musim dingin di empat stasiunnya. Tim peneliti ini telah dipersiapkan dengan baik untuk menghadapi musim dingin di Antartika di tengah masa pandemi virus corona ini.

"Biasanya setiap orang akan senang melanjutkan hidup mereka di rumah, tetapi sekarang dengan Covid-19, banyak orang kehilangan pekerjaan, dipaksa tinggal di rumah dan selalu khawatir pada orang -orang yang disayangi sakit," jelas Knoff.

Baca juga: Ilmuwan Perancis Gunakan Vaksin Campak untuk Lawan Infeksi Corona

Kekacauan yang disebabkan pandemi Covid-19 pada penelitian sebelumnya belum benar-benar dirasakan.

"Dampak Covid-19 pada penelitian ilmiah di sini mungkin akan terasa paling berat saat musim panas mendatang," kata Dan Dyer, ilmuwan musim dingin di Davis Station.

Sementara itu, kata Dyer, kemungkinan sejumlah proyek sains yang direncanakan untuk musim panas mendatang harus ditunda atau ditangguhkan.

Sebab, kemungkinan mustahil untuk mengirim beberapa ilmuwan dan peralatan mereka yang sudah dijadwalkan sebelumnya, untuk digunakan saat musim panas mendatang.

Peneliti telah menemukan sisa-sisa benua kuno yang tersembunyi jauh di bawah es Antartika. iflscience Peneliti telah menemukan sisa-sisa benua kuno yang tersembunyi jauh di bawah es Antartika.

Setiap musim panas, sejumlah ilmuwan lintas ilmu akan melakukan perjalanan ke benua beku.

Para ilmuwan ini biasanya akan melakukan penghitungan populasi penguin dan burung laut, mengumpulkan data dari seismometer hingga menjalankan berbagai eksperimen untuk melakukan penelitian perubahan iklim dan lain sebagainya.

Tim di Davis Station memiliki waktu berbulan-bulan untuk tinggal di Antartika sebelum mereka dapat kembali ke Australia.

Stasiun ini telah dilengkapi banyak persediaan makanan selama dua tahun dan dilengkapi berbagai fasilitas lengkap, bahkan bioskop, lintasan ski, gym hingga spa.

Baca juga: Ilmuwan Deteksi Antibodi Plasma Darah untuk Lawan Corona SARS-CoV-2

Kendati demikian, hadirnya pandemi global, Covid-19, telah menyebabkan beberapa ketidakpastian. Para tim ilmuwan ini rencananya akan kembali dari Antartika sekitar musim panas mendatang.

"Tentu saja ada beberapa hal yang tidak diketahui di bulan-bulan mendatang mengenai perjalanan internasional, pengiriman dan penerbangan yang mungkin berdampak (virus corona)," tambah Knoff.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com