KOMPAS.com - Jumlah kasus pasien Covid-19 di Indonesia semakin bertambah. Pemerintah, berbagai instansi, dan juga masyarakat terus bergerak melakukan beragam strategi untuk membantu mengakhiri pandemi global ini.
Universitas Indonesia (UI) pun ikut terlibat melawan virus corona SARS-CoV-2 dengan terus mengembangkan riset dan inovasi guna membantu penanganan dan mitigasi pandemi Covid-19.
Disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Prof Dr rer nat Abdul Haris, UI membentuk tim multidisiplin yang melibatkan peneliti, dosen, ahli, dan rumah sakit yang dimiliki UI untuk menghasilkan riset dan inovasi dalam mencegah, menekan laju persebaran, serta mengobati pasien Covid-19.
Sejumlah inovasi antara lain dengan meluncurkan ragam inovasi dari bidang kesehatan serta sains dan teknologi dalam tiga pengembangan, yaitu pengembangan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.
Baca juga: Update Corona 14 April: 1,92 Juta Orang Terinfeksi, 445.005 Sembuh
Dalam jangka pendek ada beberapa riset dan inovasi yang dikembangkan untuk membantu pencegahan penyebaran Covid-19.
Beberapa proyek jangka pendek itu antara lain:
1. Bilik disinfeksi berbasis ultraviolet
Bilik disinfeksi yang mengandung bahan kimia, dalam praktik di masyarakat seringkali salah penggunaan.
Bilik disinfeksi seharusnya dipergunakan untuk benda-benda mati, tapi malah juga dipakai untuk menyemprotkan tubuh manusia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan RI juga sudah mengimbau dan mengingatkan bahwa bilik disinfeksi dengan kandungan bahan kimia justru berbahaya. Pada kelompok orang rentan bisa berefek menyebabkan alergi, luka bakar, dan kondisi lainnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.