Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persahabatan Unik Orangutan dan Berang-berang di Kebun Binatang Belgia

Kompas.com - 13/04/2020, 07:07 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Orangutan dan sekelompok berang-berang tampak menjalin persahabatan unik di dalam kebun binatang di Belgia.

Foto-foto keakraban kedua spesies itu viral setelah pihak kebun binatang Pairi Daiza yang ada di provinsi Hainaut, Belgia, membagikan momen unik mereka di Facebook.

Hal ini pun diakui salah satu penjaga kebun binatang. Menurutnya, orangutan dan berang-berang adalah dua spesies yang paling bersahabat di kebun binatang itu.

Baca juga: Tak Hanya Kehilangan Habitat, Orangutan Juga Terancam Virus Corona

"Kehadiran keluarga berang-berang cakar kecil Asia di kawasan orangutan bukan kebetulan," kata Mathieu Goedefroy, juru bicara Pairi Daiza, dilansir Live Science, Rabu (8/4/2020).

Orangutan (genus Pongo) memiliki sekitar 97 persen DNA yang mirip dengan manusia.

"Seperti sepupu kita Homo sapiens, orangutan dapat menghibur, menghadapi tantangan, dan tetap sibuk secara mental, emosional, dan fisikal sepanjang waktu," ujar Goedefroy.

Anak orangutan bernama Berani bermain petak umpet dengan sahabat kecilnya berang-berang di kebun binatang Pairi Daiza di Belgia.Pascale Jones/Pairi Daiza Anak orangutan bernama Berani bermain petak umpet dengan sahabat kecilnya berang-berang di kebun binatang Pairi Daiza di Belgia.

Goedefroy menjelaskan, kebun binatang sengaja membiarkan berang-berang (Amblonyx cinereus) tinggal di habitat orangutan yang dekat aliran sungai.

"Berang-berang benar-benar menikmati berada di kawasan orangutan. Mereka kerap bermain dengan teman raksasa mereka (orangutan)," ujan Goedefroy.

"Mengamati persahabatan kedua spesies ini sangat menyenangan dan menarik," imbuhnya.

Potret kebersamaan orangutan dan berang-berang pun sampai membuat penulis Harry Potter, J.K Rowling angkat bicara.

"Ya Tuhan. Dua binatang favoritku bersama-sama. Jangan bilang ini adalah hasil photoshopped, karena saya tak ingin tahu," tulis J.K Rowling dalam twitnya.

Kebun binatang Pairi Daiza memiliki lima orangutan. Sepasang orangutan bernama Gempa dan Sinta. Kemudian satu keluarga yang terdiri dari, ayah orangutan bernama Ujian (24), ibu orangutan bernama Sari (15) dan anak mereka Berani (4).

Kelimanya tiba di Pairi Daiza pada 2017. Sebelumnya mereka tinggal di Kebun Binatang Heidelberg di Jerman.

"Orangutan yang bernama Ujian dan anaknya Berani telah membuat hubungan sangat istimewa dengan penghuni baru," kata Goedefroy.

Dia menjelaskan, orangutan subspesies Sumatera itu tak hanya bermain dengan berang-berang. Mereka juga memiliki sejumlah program pengayaan lain.

"Sepanjang hari, penjaga kami dan orangutan bermain kata, teka-teki, dan berbagai macam hal yang melatih kecerdasan," ungkapnya.

Tentang orangutan

Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), ada tiga spesies orangutan yang terancam pun.

Orangutan yang terancam itu adalah orangutan Kalimantan (P. pygmaeus), orangutan Sumatera (P. abelii), dan orangutan Tapanuli (P. tapanuliensis) yang hidup di Batang Toru, Sumatera.

Orangutan Tapanuli dikonfirmasi sebagai spesies yang berbeda dengan orangutan Kalimantan dan Sumatera pada 2017.

Terhitung baru diketahui, ironisnya populasi spesies P. tapanuliensis di alam liar jumlahnya kurang dari 800 ekor.

Secara total, populasi orangutan di Kalimantan dan Sumatera mencapai 71.820 ekor, menurut laporan IUCN pada 2016.

Sini... Anak orangutan bernama Berani menawarkan sesuatu ke berang-berang.Pascale Jones/Pairi Daiza Sini... Anak orangutan bernama Berani menawarkan sesuatu ke berang-berang.

Orangutan adalah spesies terancam punah karena deforestasi (eksploitasi kebun sawit di hutan habitat mereka) dan perburuan manusia.

Pada akhir 1990-an, orangutan mengalami kehilangan habitat yang sangat besar di Kalimantan bagian selatan karena Mega Rice Project.

Selama proyek ini, masyarakat membuka 2 juta hektar hutan untuk menanam padi agar dapat membantu manusia mencapai swasembada pangan, menurut situs web Pairi Daiza.

Namun, proyek itu tidak berhasil. Tidak ada padi yang tumbuh di tanah hutan.

Baca juga: Bayi Orangutan Selundupan Warga Rusia, Bonbon, Kembali ke Habitat Aslinya

"Sementara proyek itu dengan cepat ditinggalkan, hutan masih menanggung bekas luka. Tidak mungkin bagi vegetasi asli untuk kembali ke tanah kering ini," katanya.

Kebun binatang Pairi Daiza kini telah mengumpulkan dana untuk membantu menanam 11.000 pohon di hutan Kalimantan yang hancur, kata Goedefroy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com