Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/04/2020, 20:01 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Segelas minuman panas dapat memberikan rasa nyaman, terutama di suatu hari yang dingin.

Dapat juga berfungsi sebagai penenang bagi pikiran yang ruwet, dan dapat membuat kita merasa lebih dekat dengan orang lain.

Selain itu, dapat membantu mendinginkan kita di cuaca yang panas.

Tetapi sementara banyak orang mencari secangkir kopi, teh atau minuman panas lain untuk membantu mereka melewati masa-masa sulit, satu hal yang tidak dapat dilakukan oleh minuman panas adalah melindungi Anda dari Covid-19.

Baca juga: Di Tengah Pandemi Corona, 3 Astronot Meluncur ke Stasiun Luar Angkasa

Sudah banyak klaim yang bertentangan tersebar luas di media sosial dan di aplikasi layanan pesan pribadi, salah satu dari banyak info kesehatan palsu yang dibagikan.

Satu klaim yang menyatakan bahwa air panas cukup untuk melindungi orang dari virus sampai membuat badan PBB untuk urusan anak-anak (Unicef) mengeluarkan pernyataan bahwa klaim tersebut bukan dari mereka.

"Tidak ada bukti bahwa minuman panas dapat memberikan perlindungan untuk melawan infeksi virus," kata Ron Eccles, ahli penyakit pernapasan di Cardiff University di Inggris dan mantan direktur di Common Cold Center.

Eccles telah melakukan penelitian sebelumnya tentang dampak nyata dari minum cairan panas ketika menderita flu.

Dia menemukan bahwa sementara minuman panas mungkin dapat meredakan gejala pilek, kemungkinan hal tersebut sebagian merupakan efek dari peningkatan sekresi ludah dan lendir di mulut dan hidung, yang meredakan inflamasi.

Tetapi dia juga berkesimpulan bahwa ada efek plasebo yang ikut terlibat.

Meski begitu, sejak awal, minuman panas tidak membunuh virus penyebab infeksi.

Dalam kasus Sars-CoV-2, virus corona yang menimbulkan penyakit Covid-19, BBC Future sudah meneliti bagaimana minum air tidak memberikan perlindungan terhadap virus corona yang baru.

Virus itu tidak bisa hilang begitu saja hanya dengan minum air atau secara teratur berkumur dengan cairan kumur.

Kendati virus itu dapat memasuki tubuh melalui hidung dan mulut dalam droplet-droplet mini dari batuk orang lain yang terinfeksi, virus tersebut utamanya menginfeksi sel-sel saluran pernafasan.

Gambar mikroskop elektron pemindai menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (biru, merah muda dan ungu). Gambar mikroskop elektron pemindai menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (biru, merah muda dan ungu).

Sel-sel tersebut membawa suatu enzim ke permukaan yang dibutuhkan virus untuk memasuki mereka,

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com