Shackleton menetapkan waktu makan yang ketat dan memerintahkan semua orang untuk berkumpul di mes perwira setelah makan malam untuk membuat orang bersosialisasi. Kegiatan terjadwal ini mencegah kebekuan sosial yang dapat terjadi saat sekelompok orang terjebak bersama dalam waktu lama.
Jadi, walau bersantai-santai di pagi hari terasa menyenangkan, akan lebih baik untuk tingkat semangat kita bila hari kita memiliki struktur yang jelas dan meluangkan waktu untuk aktivitias sosial, walau secara online.
Penyebab non-fisik lain kelelahan adalah rasa cemas. Pandemi ini telah membuat orang merasa bingung dan tidak pasti, dan menimbulkan rasa takut. Semua perasaan ini dapat menyebabkan tidur tidak nyenyak, dan akhirnya menyebabkan orang merasa lebih lelah dan cemas.
Untuk terlepas dari siklus ini, olahraga adalah alat yang berguna. Berjalan kaki atau mengikuti kelas latihan online dapat membuat kita merasa lelah secara fisik, namun dalam jangka panjang akan mengurangi rasa kelelahan dan memperbaiki kualitas tidur.
Membuat rencana dan menetapkan tujuan saat ini bisa dan harus dilakukan. Perkirakan tanggal berakhirnya masa kerja dari rumah, tapi bersiap juga untuk mengubah tanggal itu. Optimis terhadap masa depan dan memiliki hal-hal yang dinantikan juga membantu mengurangi rasa cemas dan kelelahan.
Artikel ini tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel asli berjudul "Ini alasan mungkin kita merasa lelah selama kerja dari rumah karena COVID-19." Isi di luar tanggung jawab Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.