Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Baru Covid-19: Meningkatnya Angka KDRT di Berbagai Negara

Kompas.com - 09/04/2020, 12:03 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

“Kami mendapat banyak panggilan yang menyedihkan, yang menunjukkan betapa intens perlakuan buruk terhadap fisik dan psikologis ketika seseorang berada 24 jam di rumah,” tutur Ana Bella, yang baru membuat sebuah institusi untuk membantu para wanita yang terkena KDRT.

Minggu lalu, pihak kepolisian di Perancis melaporkan tingkat KDRT untuk seluruh wilayah negara meningkat 30 persen. Christophe Castaner selaku Menteri Dalam Negeri Perancis telah meminta pihaknya untuk mengatasi krisis ini.

“Risikonya bertambah karena kurungan (lockdown),” tuturnya.

Tak ada jalan keluar

Judith Lewis Herman, seorang ahli trauma di Harvard University Medical School menemukan bahwa metode pemaksaan yang digunakan pelaku KDRT untuk mengontrol pasangan dan anak-anak mereka memiliki “kemiripan luar biasa” dengan apa yang dilakukan penculik untuk mengendalikan sanderanya.

“Metode yang digunakan ini cukup konsisten. Sementara pelaku eksploitasi politik atau seksual terorganisir dan dapat saling menginstruksikan satu sama lain dalam metode pemaksaan, pelaku pelecehan dalam rumah tangga menciptakannya kembali,” tutur Herman dalam jurnalnya.

Baca juga: Kenali Tanda Anda Jadi Korban Kekerasan Verbal

Selain kekerasan fisik, beberapa jenis kekerasan lainnya dalam rumah tangga antara lain isolasi dari keluarga, pengawasan dan aturan ketat yang terperinci, serta pembatasan akses pada kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan fasilitas sanitasi.

Bagaimanapun, lockdown atau karantina wilayah serta pandemi ini akan berakhir. Namun selama masih berjalan, risiko KDRT akan terus tinggi. Apalagi ketika berkaitan dengan masalah baru seperti PHK atau krisis finansial lainnya.

Namun warga yang mengalami KDRT diharapkan segera mencari bantuan dan melapor kepada pihak berwajib, meski pandemi belum berakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com