Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Jenis Meningitis, Penyakit yang Diderita Glenn Fredly

Kompas.com - 09/04/2020, 07:32 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber Healthline

Ini adalah jenis penyakit radang selaput otak yang paling umum, tetapi biasanya tidak mengancam jiwa.

Enterovirus yang menyebabkan meningitis dapat menyebar melalui kontak langsung, seperti dari air liur, lendir hidung, atau feses.

Baca juga: Dikira Epilepsi, Kejang pada Bayi Iffah Ternyata Infeksi Meningitis

Virus meningitis ini juga mudah menyebar lewat batuk dan bersin. Kontak langsung atau tidak langsung dengan orang yang terinfeksi dapat meningkatkan risiko terkena virus yang sama.

Sementara saat terinfeksi virus, Anda tidak mungkin mengembangkan meningitis sebagai komplikasi.

Arbovirus yang menyebabkan meningitis ini dapat ditularkan melalui serangga, seperti nyamuk dan kutu. Infeksi paling mungkin dapat terjadi pada musim panas dan awal musim gugur.

5. Meningitis bakteri

Ini merupakan penyakit radang selaput otak yang sangat serius dan dapat mengancam jiwa. Hal ini disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria meningitidis atau Streptococcus pneumoniae, dan keduanya menular.

Bakteri meningokokus tidak bertahan lama di luar tubuh inangnya, jadi kemungkinan tidak akan tertular dari orang yang berada di dekat Anda.

Namun, kontak dekat berkepanjangan dengan orang yang terinfeksi dapat meningkatkan risiko penularan penyakit ini.

Baca juga: Ilmuwan Ungkap Mode Evolusi Baru pada Jamur Pembawa Meningitis

Tak heran jika ini menjadi masalah di tempat-tempat seperti sekolah, tempat penitipan anak, dan asrama perguruan tinggi.

Beberapa orang memiliki bakteri penyebab meningitis di tenggorokan atau hidung. Bahkan, jika tidak sakit, masih ada potensi untuk menyebarkan ke orang lain.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), periode inkubasi bakteri penyebab meningitis ini adalah dua sampai 10 hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com