Parikh mengatakan respons peradangan sitokin dapat menyebabkan kerusakan jantung melalui mekanisme gagal jantung.
Sreenivas Gudimetla, seorang ahli jantung di Texas Health Fort Worth menunjukkan penelitian baru-baru ini.
Penelitian dari JAMA Cardiology menyimpulkan cedera jantung adalah kondisi umum pada pasien rawat inap dengan Covid-19 di Wuhan, China.
Penelitian ini dilakukan dari Januari hingga Februari menggunakan data dari 416 pasien dewasa yang memiliki infeksi virus corona, Covid-19. Pasien-pasien ini dirawat di Renmin Hospital di Wuhan University, China.
Cedera jantung disebabkan oleh peningkatan kadar protein, troponin, yang ada dalam darah. Gudimetla menjelaskan mendeteksi troponin abnormal pada pasien kritis dengan Covid-19 tidak mungkin mengubah manajemen pasien.
Baca juga: Karakter Klinis Covid-19, Tunjukkan Keparahan dan Kematian Corona
"Tanpa vaksin untuk menyembuhkan infeksi, hanya perawatan agresif dan dukungan yang dapat diberikan kepada pasien tersebut," kata Gudimetla.
Seperti menjaga tekanan darah, mengobati gagal jantung dengan obat-obatan, mengobati infeksi sekunder, mendukung fungsi ginjal, dan mendukung status pernapasan, misalnya dengan ventilator.
Temuan dari penelitian ini menunjukkan risiko kematian yang lebih tinggi pada pasien Covid-19 yang mengalami cedera jantung.
Sedikitnya 51 persen pasien meninggal dengan cedera jantung, sedangkan yang tidak dengan cedera jantung hanya 4,5 persen.
Baca juga: Tak Disangka, Tingkat Kematian Akibat Corona di Wuhan Cuma 1,4 Persen
Rekomendasi ini dirilis American College of Cardiology dalam sebuah buletin untuk menangani risiko jantung akibat infeksi virus corona pada pasien Covid-19 yang memiliki riwayat penyakit jantung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.