Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/04/2020, 19:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Pandemi wabah virus corona terus membuat para ilmuwan mempelajari bagaimana virus SARS-CoV-2 ini berkembang. Termasuk upaya untuk melihat penyebaran, salah satunya di dalam limbah.

Para ilmuwan mencoba meningkatkan langkah-langkah pengujian dari virus yang menyebabkan penyakit Covid-19 di seluruh dunia ini.

Data skala besar dapat sangat membantu dalam melacak dan mengendalikan penyebaran penyakit ini. Di mana selama ini tidak selalu terungkap melalui gejala yang tampak.

Melansir Science Alert, Jumat (3/4/2020), seorang insinyur biomedis dari Cranfield University di Inggris, Zhugen Yang mengusulkan mekanisme pengujian virus corona yang potensial yang diklaim lebih cepat, terjangkau dan akurat.

Baca juga: Ilmuwan AS Kembangkan Tes Darah Deteksi Antibodi terhadap Virus Corona

Pengujian tersebut menggunakan perangkat berbasis kertas untuk mendeteksi keberadaan virus corona, SARS-CoV-2 di dalam air limbah.

"Kami telah mengembangkan perangkat kertas untuk menguji materi genetik dalam air limbah. Konsep ini akan memberikan potensi yang jelas untuk menguji adaptasi infeksi virus," ungkap Yang.

Penelitian ini telah dipublikasikan oleh jurnal Environmental Science and Technology. Yang mengungkapkan perangkat yang digunakan cukup murah.

Bahkan, harganya kurang dari US$1,24 dan akan mudah digunakan oleh non-ahli setelah perbaikan lebih lanjut.

Baca juga: Setelah Rapid Test, Tes PCR Diperlukan untuk Pastikan Virus Corona

"Kami memperkirakan perangkat ini akan dapat menawarkan gambaran lengkap tentang kesehatan populasi begitu sensor ini digunakan," jelas Yang.

Penelitian ini tercetus setelah muncul epidemiologi berbasis air limbah (WBE). Kendati demikian, pengujian ini memiliki keterbatasan, termasuk kesulitan dalam mengekstrapolasi hasil ke sampel yang lebih luas.

Namun, pengujian ini memiliki banyak keuntungan. Sebab, sebagai tes non-invasif, pengujian ini akan mengumpulkan data mendekati real-time dan umumnya lebih akurat.

Perangkat yang diusulkan oleh Yang dan tim penelitinya akan dapat dilipat dan dibentangkan sebagai langkah untuk menyaring asam nukleat patogen virus corona dari air limbah.

Bahkan zat kimia yang sudah ditambahkan pada kertas ini, kemudian dapat mendeteksi keberadaan asam nukleat virus corona, SARS-CoV-2.

Hasilnya akan langsung terlihat. Jika lingkaran berwarna hijau, maka akan menandakan adanya virus corona yang terdeteksi dan warna biru menandakan virus ini tidak ada.

Lebih dini temukan infeksi virus corona

Perangkat kertas akan mudah disimpan dan diangkut dan dapat dibakar setelah digunakan.

Penelitian terbaru menunjukkan virus corona baru yang menyebabkan Covid-19 ini dapat diisolasi dari urine dan feses, serta dapat bertahan selama beberapa hari di luar organisme hidup.

Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Teknologi PCR Temuan Mullis untuk Hadapi Corona

Melalui perangkat ini, akan memberi para ilmuwan keyakinan bahwa uji air limbah dapat bekerja.

Untuk saat ini, itu hanya sebuah konsep dan belum dipraktikkan, tetapi memiliki potensi yang jelas, kata peneliti.

Di daerah di mana virus corona, SARS-CoV-2 ditemukan, langkah-langkah tambahan dapat diambil untuk meminimalkan penyebaran, memberikan cara lain bagi otoritas kesehatan dalam mengatasi situasi pandemi ini.

Yang mengatakan dalam kasus infeksi virus corona tanpa gejala di masyarakat atau ketika orang tidak yakin apakah dia terinfeksi atau tidak, deteksi limbah masyarakat real-time memungkinkan untuk dilakukan.

Baca juga: Kasus Corona Bertambah, Tes Rapid PCR Bisa Lebih Dini Temukan Pasien

"Melalui perangkat analisis kertas dapat menentukan seseorang dapat membawa Covid-19, sehingga memungkinkan dilakukan skrining, karantina dan pencegahan yang lebih cepat," jelas Yang.

Apabila Covid-19 dapat dipantau di sebuah komunitas pada tahap awal melalui epidemiologi berbasis air limbah (WBE), maka intervensi yang efektif dapat dilakukan sedini mungkin.

"Sehingga dapat membatasi pergerakan populasi lokal di wilayah tersebut, dan meminimalkan penyebaran patogen virus corona, serta ancaman terhadap kesehatan masyarakat," imbuh Yang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com