Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Rutin Mandi Air Hangat, Turunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular

Kompas.com - 31/03/2020, 17:00 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sumber CNN,New Atlas

KOMPAS.com - Mandi air hangat tidak hanya membantu merelaksasi tubuh. Sebuah studi baru menunjukkan jika rutin mandi air hangat juga dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular atau jantung.

Seperti dikutip dari New Atlas, Rabu (25/3/2020), kesimpulan ini berdasarkan penelitian yang dilakukan pada sekitar 30 ribu orang Jepang yang berusia 40 hingga 59 tahun.

Penelitian tersebut berlangsung dari tahun 1990 hingga 2009.

Baca juga: Selain Menopause, 4 Hal Ini Perbesar Risiko Penyakit Kardiovaskular

Pada awal penelitian, setiap orang mengisi kuesioner yang menggambarkan kebiasaan mandi mereka.

Partisipan juga diminta untuk memberikan informasi lain seperti rutinitas olahraga, diet, asupan alkohol, berat badan, durasi tidur rata-rata, riwayat medis, serta obat-obatan yang digunakan.

Selama 19 tahun periode pemantuan, ternyata terdapat 2.097 kasus kardiovaskular pada kelompok studi.

Ini termasuk 275 kasus serangan jantung, 53 kematian jantung mendadak, dan 1.769 stroke.

Setelah faktor-faktor yang berpotensi mempengaruhi diperhitungkan, peneliti menemukan jika orang yang mandi air panas setiap hari memiliki risiko 28 persen lebih rendah untuk terkena penyakit kardiovaskular serta 26 persen menurunkan risiko stroke.

Analisis yang lebih rinci mengungkapkan pula bahwa semakin panas air, semakin besar pengurangan risiko penyakit kardiovaskular.

Namun ada baiknya supaya tetap mempertimbangkan faktor keamanannya.

Ilustrasi penyakit jantung koroner atau arteri koroner. Ilustrasi penyakit jantung koroner atau arteri koroner.

Dokter Eric Brandt, ahli jantung dan lipidologis di RS Yale New Haven, Yale School of Medicine yang tak terlibat dalam penelitian ini menambahkan jika mandi air hangat dapat memberikan perubahan fisiologis sementara yang mirip dengan olahraga.

"Mandi air hangat dapat meningkatkan fungsi hemodinamik. Sehingga jantung mampu memompa darah secara efisien dan mendistribusikan darah ke semua organ," jelas Brandt.

Baca juga: Jangan Takut, Mandi Air Hangat dan Sauna Tak Berisiko untuk Ibu Hamil

Meski begitu, Brandt juga menyoroti jika faktor gaya hidup seseorang tetap berperan dalam kesehatan jantung.

"Misalnya saja gaya hidup masyarakat Amerika sangat berbeda dengan Jepang. Risikonya mungkin akan berbeda," kata Brandt seperti dilancir CNN, Rabu (25/3/2020).

Penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Heart.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com