Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Teori Konspirasi Virus Corona Masalah Serius, Bisa Bahayakan Nyawa

Kompas.com - 28/03/2020, 12:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh Daniel Jolley dan Pia Lamberty


SARS-COV-2 terus menyebar di seluruh dunia, dengan kasus-kasus baru dilaporkan terus menerus. Yang juga menyebar sama cepatnya, tampaknya, adalah teori-teori konspirasi yang mengklaim ada aktor kuat merencanakan sesuatu yang jahat berkaitan dengan virus penyebab COVID-19 ini.

Penelitian kami terhadap teori konspirasi medis menunjukkan bahwa fenomena ini memiliki potensi untuk berdampak sama berbahayanya pada masyarakat seperti wabah itu sendiri.

Satu teori konspirasi menyebut bahwa virus ini adalah senjata biologis yang direkayasa oleh Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat sebagai cara untuk berperang di China. Sementara teori lain yakin bahwa pemerintah Inggris dan Amerika Serikat memperkenalkan virus ini sebagai cara untuk menghasilkan uang dari vaksin.

Meskipun banyak dari teori konspirasi ini tampaknya dibuat-buat, keyakinan bahwa kekuatan jahat sedang melakukan sebuah rencana rahasia tersebar luas di setiap masyarakat. Sering kali ini berhubungan dengan kesehatan.

Sebuah jajak pendapat besar YouGov pada 2019 menemukan 16% responden di Spanyol yakin bahwa HIV diciptakan dan disebarkan ke seluruh dunia dengan sengaja oleh suatu kelompok atau organisasi rahasia.

Dan 27% responden dari Prancis dan 12% dari Inggris yakin bahwa “kebenaran di balik efek berbahaya dari vaksin sengaja disembunyikan dari publik”.

Penyebaran berita palsu dan teori konspirasi seputar wabah COVID-19 adalah masalah yang sangat serius. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan membuat laman web “myth busters” untuk mencoba dan mengatasinya.

Penyebaran teori konspirasi

Penelitian menunjukkan bahwa teori konspirasi memiliki kecenderungan untuk muncul berkaitan dengan saat-saat krisis dalam masyarakat – seperti serangan teroris, perubahan politik yang cepat, atau krisis ekonomi.

Teori konspirasi berkembang dalam masa penuh ketidakpastian dan ancaman, saat kita berusaha memahami dunia yang kacau. Ini adalah kondisi yang sama yang dihasilkan oleh wabah virus, yang menjelaskan penyebaran teori konspirasi yang berkaitan dengan SARS-CoV-2.

Kondisi serupa terjadi saat terjadi wabah virus Zika pada 2015-2016. Teori konspirasi Zika saat itu mengatakan bahwa virus Zika adalah senjata biologis alih-alih kejadian alami.

Penelitian yang menelusuri komentar di Reddit selama wabah virus Zika, menemukan pembicaraan konspirasi muncul sebagai cara bagi orang untuk mengatasi ketidakpastian ekstrem yang mereka rasakan terkait Zika.

Kepercayaan pada saran-saran dari para profesional dan organisasi kesehatan adalah sumber daya penting untuk menghadapi krisis kesehatan.

Namun, orang-orang yang percaya pada teori konspirasi umumnya tidak mempercayai kelompok yang mereka anggap kuat, termasuk manajer, politikus, dan perusahaan obat. Jika orang tidak percaya, mereka cenderung tidak mengikuti saran medis.

Para peneliti telah menunjukkan bahwa teori konspirasi medis memiliki kekuatan untuk meningkatkan ketidakpercayaan pada otoritas medis, yang dapat mempengaruhi kesediaan orang untuk melindungi diri mereka sendiri.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com