Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Olahraga Berlebih Bisa Picu Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli

Kompas.com - 27/03/2020, 10:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rutin berolahraga selalu digaungkan sebagai salah satu gaya hidup sehat untuk menghindari berbagai risiko penyakit.

Namun tahukah Anda, ahli menyebut bahwa melakukan olahraga secara berlebihan justru berisiko pada infetilias atau gangguan kesuburan berupa kemandulan.

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Raproduksi RS Pondok Indah, dr Shanty Olivia Jasiwan, SpOG-KFER.

Olahraga dengan teratur memang sangat dianjurkan karena banyak manfaat baiknya untuk kesehatan, termasuk kesuburan tubuh. Namun, ada yang perlu Anda perhatikan.

Baca juga: #DiRumahAja karena Corona? Tetap Olahraga Sesuai Patokan Ini

"Aktivitas fisik (olahraga) terbukti memiliki dampak positif terhadap kesuburan terutama pada mereka yang memiliki berat badan berlebih dalam upaya mengurangi berat badan," kata Shanty dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com.

Namun, olahraga yang dimaksudkan adalah olahraga yang rutin tetapi tidak berlebihan dilakukan.

Sedangkan, jika Anda melakukan olahraga secara berlebihan, hal itu memiliki efek negatif terhadap keseimbangan energi pada tubuh yang dapat mempengaruhi sistem reproduksi.

Dijelaskan oleh Shanty, jika kebutuhan energi melebihi jumlah asupan makanan, maka keseimbangan negatif akan terjadi dan berefek pada gangguan pusat pengatur hormon di otak atau disfungsi hipotalamus.

"Sehingga terjadilah sirkulasi haid yang tidak teratur (pada perempuan)," ujar dia.

Apa yang dimaksud olahraga berlebihan?

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Untuk diketahui, yang dimaksudkan dengan olahraga berlebihan adalah olahraga yang dilakukan dengan frekuensi yang sering, intensitas yang tinggi, dan durasi lama.

Salah satu jenis olahraga berlebihan yang disebutkan Shanty adalah jenis olahraga kardiovaskular seperti bersepeda dan aerobik.

Terutama jika kedua kegiatan itu dilakukan lebih dari atau sama dengan empat jam per minggu.

"Pada laki-laki, olahraga berlebihan juga dapat menurunkan kesuburan berupa menurunnya semua parameter sperma," kata Shanty.

Baca juga: Ashraf Sinclair Meninggal, Masih Muda dan Olahraga, Mengapa Bisa Kena Serangan Jantung?

Sedangkan, pada perempuan, olahraga berlebihan dapat berefek pada kesuburan, terutama apabila olahraga dilakukan pada frekuensi, intensitas dan durasi yang tinggi yaitu lebih dari lima jam per minggu.

"Mengubah kebiasaan dengan menjalani gaya hidup lebih sehat tak hanya memperbaiki kesehatan Anda dan pasangan, juga mampu meningkatkan peluang terjadinya kehamilan dan memiliki anak yang sehat," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com