Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan yang Mengubah Dunia: Pemutih Baju sebagai Disinfektan

Kompas.com - 24/03/2020, 20:03 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

Pemutih pakaian juga merupakan disinfektan yang serbaguna. Kandungannya membunuh hampir semua bakteri patogen, termasuk norovirus dan C. difficile juga spora. The Center for Disease Prevention and Control (CDC) merekomendasikan untuk mencampur pemutih pakaian dengan air pada perbandingan 1:10.

Baca juga: Studi: Pasien Corona yang Sembuh Bisa Alami Penurunan Fungsi Paru-paru

Mengutip situs resmi World Health Organization (WHO), Selasa (24/3/2020), klorin merupakan disinfektan terbaik untuk membunuh virus H5N1 (Avian Influenza).

Ada dua alasan klorin baik digunakan sebagai disinfektan. Pertama, produk rumah tangga berbahan dasar klorin (termasuk pemutih pakaian) dengan mudah ditemukan di negara-negara berkembang.

Kedua, klorin adalah senyawa yang aman digunakan di laboratorium untuk aktivitas PCR, karena klorin memisahkan nucleic acid. Beberapa disinfektan lain seperti quaternary ammonium compound dan alcohol precipitate nucleic acid bisa menimbulkan hasil yang keliru dalam tes PCR.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Cara Sistem Pernapasan Lindungi Paru-paru dari Virus

Rumah sakit di dunia menggunakan pemutih pakaian dan beragam jenis disinfektan lain untuk membunuh kuman. Sementara itu, jika berada di rumah, beberapa produk pemutih pakaian ini bisa digunakan untuk disinfektan:

1. Bayclin Lemon
Bahan aktif: Sodium hypochlorite 5.25%
Cara pengenceran: 20 ml per 1 liter air
2. Bayclin Regular
Bahan aktif: Sodium hypochlorite 5.25%
3. Proclin Pemutih
Bahan aktif: Sodium hypochlorite 5.25%
Cara pengenceran: 20 ml per 1 liter air
4. Soklin pemutih
Bahan aktif: Sodium hypochlorite (5.25%)
Cara pengenceran: 20 ml per 1 liter air

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com