Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Perlu Cemas, Ini Cara Jelaskan Virus Corona pada Anak

Kompas.com - 24/03/2020, 17:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Sejak ditetapkan menjadi pandemi global, virus corona terus menjadi topik yang hangat diperbincangkan. Bahkan, mungkin semakin sering ditanyakan oleh anak.

Wabah virus corona yang menyebabkan ratusan ribu orang terinfeksi dan ribuan orang meninggal dunia karena Covid-19, telah memaksa masyarakat di dunia untuk tetap berada di rumah.

Tak terkecuali anak-anak, yang semestinya belajar di sekolah, harus tetap berada di rumah untuk mengikuti anjuran social distancing.

Upaya ini dilakukan sebagai bagian pencegahan terhadap penularan virus corona yang semakin mudah menyebar.

Baca juga: Dilema Mitigasi Kroasia, antara Gempa dan Lockdown Virus Corona

Pertanyaan-pertanyaan kecil seputar virus corona, pasti menjadi hal yang mulai sering ditanyakan anak-anak.

Kendati demikian, orangtua juga mesti dapat bijak dalam menyampaikan tentang pengertian vdari wabah virus ini.

Melansir Science Alert, Selasa (24/3/2020), berikut ini beberapa panduan yang dapat dilakukan orangtua dalam memberikan informasi yang tepat kepada anak tentang wabah virus corona.

Baca juga: Ilmuwan AS Kembangkan Tes Darah Deteksi Antibodi terhadap Virus Corona

Jujur dan Apa Adanya

Otak anak yang masih berusia lima tahun, akan m=sulit memahami apa itu model iklim, epidemiologi dan politik skala besar.

Namun, menghindari masalah sampai mereka remaja, tidak akan memberikan mereka pelajaran tentang perilaku dan keyakinan yang dapat ditanamkan kepada mereka.

Kuncinya, mulai dengan apa yang mereka ketahui dan menggunakannya sebagai dasar untuk menjawab pertanyaan mereka. Selanjutnya, tambahkan fakta berdasarkan pengalaman dan bahasa yang akrab dan mudah dimengerti oleh anak.

Monique Robinson, seorang psikolog dan peneliti kesehatan anak di Telethon Kids Institute di Perth, Australia memiliki beberapa nasihat, untuk membantu anak-anak menavigasi pandemi Covid-19 yang saat ini mewabah di seluruh dunia.

"Berikan informasi secara sederhana dan lebih rinci kepada anak-anak muda. Namun, tetap selalu menjaga pesannya agar tetap positif dalam hal apa yang dilakukan dunia untuk mencoba menghentikan penyebaran virus," jelas Robinson.

Dia menyarankan agar orangtua mengajarkan bagaimana kebersihan dapat menghentikan penyebaran virus sebagai titik awal dan membangun pengertian yang baik dari aktivitas itu.

Tetap tenang dan positif

Informasi simpang-siur tentang wabah virus corona, penanganan, pencegahan hingga informasi jumlah korban jiwa terus ramai lalu-lalang di berbagai media sosial.

Baca juga: Sembuh dari Covid-19, Pria Jepang Kena Corona Lagi, Ini Penjelasannya

Tak dipungkiri kian meningkatkan emosi masyarakat dunia. Kendati demikian, ketika apa yang Anda ketahui dibagikan kepada anak, maka penting untuk tetap bersikap positif.

Pertahankan diskusi agar tetap praktis sambil tetap objektif. Hindari stigma atau moralisasi bahasa, terutama tentang kelompok atau budaya sosial lainnya.

"Cari tahu apa yang anak-anak ketahui (tentang virus corona). Ajukan pertanyaan terbuka dan atasi ketakutan berlebih, atau kesalahan informasi yang mungkin beredar," ungkap Robinson.

Jadilah contoh yang tepat

Jika sebuah gambar bernilai ribuan kata, maka sebuah tindakan bernilai satu juta. Bantu anak-anak Anda dengan meningkatkan praktik sendiri, misalnya dalam kegiatan cuci tangan.

Jelaskan dengan bahasa yang mudah mereka pahami, tentang apa dan manfaat cuci tangan dengan praktik langsung dalam upaya pencegahan penularan Covid-19.

Baca juga: Ayah Dikarantina karena Virus Corona, Robot Gantikan Hadiri Pernikahan

"Untuk anak-anak yang lebih besar, ajari mereka tentang literasi media," kata Robinson.

Di antaranya dengan cara menemukan sumber informasi yang memiliki reputasi baik, sumber terpercaya dan bagaimana mengidentifikasi informasi yang tidak berbasis bukti.

"Ini berguna untuk banyak tujuan, bukan hanya soal virus corona saja," sambung Robinson.

Tetap fleksibel dan waspada

Sementara kita semua mengkhawatirkan liburan yang dibatalkan, sekolah ditutup, dan rak supermarket kosong saat pandemi virus corona menyebar, terkadang orang dewasa bahkan orangtua terlupa dampaknya pada anak.

Kadang kala orangtua terlalu meremehkan anak-anak yang mungkin tengah cemas menghadapi taman hiburan ditutup karena wabah virus corona ini.

"Promosikan hal-hal positif atau baik di tengah situasi ini. Seperti (karena wabah) orang-orang bekerja bersama, kita saling memperhatikan satu sama lain, kita juga menjauhkan kuman sebaik mungkin," jelas Robinson.

Dalam beberapa kasus, mungkin cukup bijak untuk menegosiasikan kembali aturan yang biasa, mengingat kondisi yang berubah saat ini.

Baca juga: Karena Virus Corona, NASA Tunda Peluncuran Misi Baru Artemis ke Bulan

Di tengah masa social distancing, mungkin waktu anak dalam bersosialisasi dengan teman-temannya atau orang sekitar semakin terbatas.

Anda bisa temukan cara-cara baru agar anak juga bisa tetap bersosialisasi dengan teman.

Dalam situasi seperti pandemi virus corona saat ini, menunjukkan tanda kecemasan atau ketakutan, mungkin tidak mudah.

Namun, mencari perubahan dalam kebiasaan, baik itu saat makan maupun tidur, atau aktivitas lainnya dapat dilakukan untuk mengubah suasana hati di tengah kekhawatiran akan wabah virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com