Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/03/2020, 11:33 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – Disinfektan menjadi salah satu kunci dalam pencegahan penyebaran virus. Banyak informasi mengenai bahan aktif dan produk rumah tangga untuk disinfeksi virus corona (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19.

Namun, informasi tersebut kerap simpang siur, bahkan ada yang hoaks.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merilis daftar sementara bahan aktif dan produk rumah tangga untuk disinfeksi virus corona penyebab Covid-19. Virus corona merupakan virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus) dengan pelindung lapisan lemak.

“Disinfektan dapat merusak lapisan lemak tersebut sehingga membuat virus corona cukup lemah dibandingkan dengan norovirus yang merupakan virus tanpa selubung dan virus lainnya yang memiliki cangkang protein yang lebih kuat,” tutur Kepala Loka Penelitian Teknologi Bersih LIPI Ajeng Arum Sari dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Selasa (24/3/2020).

Baca juga: Mengenal Gejala Virus Corona Baru Penyebab Covid-19

Peneliti Loka Penelitian Teknologi Bersih LIPI Chandra Risdian mengungkapkan, banyak produk rumah tangga umum mengandung konsentrasi bahan aktif yang sesuai untuk disinfeksi.

Menurut dia, bahan aktif dan konsentrasi efektifnya telah terbukti efektif melawan virus corona berdasarkan studi literatur.

“Selain penggunaan agen pembersih, perawatan lain yang efektif terhadap virus corona adalah dengan metode pemberian uap dan perlakuan panas,” tutur Chandra.

Baca juga: Sebelum ke Rumah Sakit, Cek Deteksi Awal Covid-19 Gratis di Sini

Berdasarkan informasi yang diterima dari The Robert Koch Institute (RKI) Jerman, Chandra menjelaskan bahwa jika produk disinfektan yang aktif terhadap virus corona tidak tersedia, produk disinfektan lain yang setidaknya memiliki aktivitas virucidal terhadap virus berselimut (enveloped virus) juga dapat digunakan.

Bahan aktif

Berikut 11 bahan aktif yang efektif untuk disinfeksi virus corona:

1. Accelerated hydrogen peroxide (0.5%)
2. Benzalkonium chloride / quaternary ammonium / alkyl dimethyl benzyl ammonium chloride) (0.05%)
3. Chloroxylenol (0.12%)c
4. Ethyl alcohol atau ethanol (62-71%)
5. Iodine in iodophor (50 ppm)
6. Isopropanol atau 2-propanol (50%)
7. Pine oil (0.23%)
8. Povidone-iodine (1% iodine)
9. Sodium hypochlorite (0.05 – 0.5%)
10. Sodium chlorite (0.23%)
11. Sodium dichloroisocyanurate (0.1-0.5%)g

Untuk pembersihan pencegahan umum, Chandra menyarankan menggunakan air sabun atau deterjen lainnya. Permukaan yang harus sering dibersihkan antara lain meja, gagang pintu, sakelar lampu, telepon, toilet, keran, dan wastafel.

“Setelah bersih, lalu gunakan disinfektan untuk perlindungan yang lebih baik. Jika ada yang sakit di rumah, maka disinfeksi wajib dilakukan,” ujarnya.

Baca juga: Meski Bermanfaat, Berjemur Tak Bisa Mematikan Virus Corona

Chandra menjelaskan, masyarakat perlu memperhatikan beberapa hal saat menggunakan disinfektan. Hindari kontak dengan mata dan kulit saat menangani produk pembersih, dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

“Periksa label dan gunakan sesuai dengan instruksi. Waspadai potensi bahaya dari setiap produk,” tuturnya.

Selain itu, jangan mencampur produk pembersih yang berbeda dan gunakan di tempat yang berventilasi baik.

Baca juga: Hadapi Wabah Virus Corona, Mari Mulai Bertindak Berdasarkan Riset

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com