Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berjemur untuk Dapat Vitamin D3, Jam Berapa Sebaiknya?

Kompas.com - 22/03/2020, 20:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berjemur di bawah sinar matahari menjadi salah satu tren yang saat ini dilakukan untuk mendapatkan kulit yang eksotis. Namun sejak dulu, berjemur terbukti bisa menguatkan tulang karena memberi asupan vitamin D3.

Namun tahukah Anda bahwa cahaya matahari yang overdosis dan juga gelombang cahaya matahari yang baru muncul justru memiliki risiko buruk bagi kesehatan?

Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Ahli Gizi dan Magister Filsafat, Dr dr Tan Shot Yen M Hum.

"Berjemur dibawah cahaya matahari atau ultraviolet, yang diinginkan adalah manfaatnya,” kata Tan dalam Facebook Live-nya, Sabtu (21/3/2020).

Baca juga: Ayo Berjemur di Pagi Hari, Efeknya Menyehatkan

Oleh sebab itu, penting bagi Anda tahu pada jam berapa baiknya Anda berjemur dan berapa lama waktunya.

Tan menjelaskan setidaknya ada dua jenis cahaya matahari yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh manusia, yaitu ultraviolet A dan ultraviolet B.

Ultraviolet A ini tidak dibutuhkan oleh manusia, bahkan justru harusnya dihindari karena terpapar secara berlebih dapat menyebabkan kanker dan keriput.

Baca juga: Jangan Salah, Sinar Matahari di Atas Jam 09.00 Terbaik untuk Tubuh

Ultraviolet A umumnya adalah cahaya matahari yang ada di sekitar pukul setengah enam hingga jam tujuh pagi. Tepatnya saat matahari mulai beranjak naik dan gelombang cahaya matahari sedang panjang.

Sedangkan, cahaya matahari atau sinar ultraviolet B merupakan gelombang cahaya yang pendek. Inilah yang dibutuhkan oleh tubuh.

Ultraviolet B bisa Anda dapatkan saat matahari naik yaitu sekitar jam 10 pagi. Akan tetapi, Tan juga mengingatkan setidaknya hanya bisa berjemur badan sekitar 10-15 menit saja. 

Baca juga: Bagaimana Paparan Sinar Matahari Menguatkan Sistem Imun

Selain itu, Tan juga mengingatkan bahwa cahaya matahari yang terbaik adalah yang menyinari tubuh secara langsung, bukan yang sekadar membuat Anda berkeringat.

Jadi usahakan kulit Anda mendapat sinar secara langsung. Jika Anda menggunakan pakaian yang panjang dan menutup tubuh. Sebaiknya carilah tempat yang baik, agar Anda bisa tidak mengenakan pakaian tertutup supaya sinar matahari langsung ke kulit tubuh Anda.

“Yang penting adalah berapa meter persegi kulit yang kena matahari. Makanya baiknya cari area yang di mana matahari bisa masuk,” kata dia.

Ilustrasilast19 Ilustrasi

Selain menghindari diri agar tidak terbakar sinar matahari, disarankan oleh Tan, berjemurlah dengan tengkurap. Karena bidang kulit belakang yang mendapati cahaya matahari akan banyak.

Ultraviolet B bersamaan dengan kolesterol dalam tubuh akan membentuk vitamin D3 yang memang dibutuhkan oleh kulit, dan hanya dihasilkan oleh sinar matahari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com