Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Umumkan Uji Klinis 4 Obat untuk Virus Corona di 10 Negara

Kompas.com - 20/03/2020, 15:29 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber statnews

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan pengujian klinis terhadap empat obat yang berpotensi menyembuhkan virus corona.

Pengujian klinis yang melibatkan setidaknya 10 negara ini disebut "solidarity trial" atau uji solidaritas, dan diharapkan bisa mempercepat penemuan obat untuk Covid-19.

Pasalnya, seperti disampaikan oleh Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers Rabu (18/3/2020), selama ini uji vaksin dan obat virus corona dilakukan dalam skala kecil dengan metodologi berbeda-beda.

Ini membuat bukti yang ada saat ini belum cukup untuk menentukan obat mana yang paling efektif.

Baca juga: Pesan WHO untuk Indonesia dalam Hadapi Corona, Prioritaskan Kesehatan

"Studi internasional yang besar ini dirancang untuk menghasilkan data kuat yang kita butuhkan untuk menunjukkan obat mana yang paling efektif. Kita menyebut studi ini sebagai solidarity trial," ujarnya.

Sejauh ini, 10 negara telah mengonfirmasikan partisipasinya dalam pengujian ini. 10 negara itu adalah Argentina, Bahrain, Kanada, Perancis, Iran, Norwegia, Afrika Selatan, Spanyol, Swiss, dan Thailand.

Sementara itu, obat yang akan diuji ada empat, yaitu obat antivirus remdesivir, kombinasi lopinavir dan ritonavir yang selama ini digunakan untuk HIV, kombinasi lopinavir bersama ritonavir dan interferon beta, serta obat antimalaria klorokuin.

Keempat obat itu akan dibandingkan dengan perawatan standar yang sekarang diberikan kepada pasien Covid-19.

Baca juga: Obat Flu Avigan Buatan Fujifilm Jepang Efektif Atasi Corona, tapi...

Ana Maria Henao-Restrepo, kepala unit penelitian dan pengembangan WHO, berkata bahwa pengujian akan berfokus pada pertanyaan prioritas kunci untuk publik.

"Apakah obat ini akan mengurangi risiko kematian? Apakah obat-obatan ini akan mengurangi waktu pasien dirawat di rumah sakit, dan apakah pasien yang menerima salah satu obat butuh ventilation atau unit perawatan intensif (ICU)," ujarnya.

Henao-Restrepo menyampaikan bahwa WHO sengaja mendesain pengujian ini agar cukup sederhana untuk dilakukan oleh rumah sakit yang sudah kebanyakan pasien sekalipun.

Khusus untuk klorokuin, pengujian akan dilakukan dengan dua cara. Beberapa negara akan membandingkan klorokuin dengan perawatan standar, sedangkan beberapa negara lainnya akan membandingkannya dengan obat terkait lainnya, yaitu hidroksiklorokuin (hydroxychloroquine).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com