Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah Stasiun Luar Angkasa jadi Tempat Teraman dari Virus Corona?

Kompas.com - 19/03/2020, 17:32 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Pandemi virus corona yang sebabkan Covid-19 telah menyebar dan mewabah ke hampir seluruh penjuru dunia. Akan tetapi, jika ada satu tempat kemungkinan besar virus tidak dapat menjangkau, itu adalah Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Bukannya tanpa sebab, stasiun luar angkasa yang mengorbit Bumi pada ketinggian lebih dari 400.000 kilometer ini memiliki sederet prosedur yang harus dilewati.

Hal itu dilakukan supaya ISS aman dari berbagai patogen yang berpotensi berbahaya.

Stasiun luar angkasa ini dioperasikan bersama oleh Badan Antariksa Amerika (NASA), Rusia, Jepang, Eropa, dan Kanada. Bahkan, telah menjadi laboratorium penelitian terpenting yang berada di luar angkasa.

Baca juga: Sedang Wabah Virus Corona, China Tetap Luncurkan Roket ke Luar Angkasa

"Sebelum diberangkatkan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, para kru dikarantina dan diamati untuk segala gejala potensial dan diuji. Ini adalah filter yang baik," kata Luis Zea, peneliti dari BioServe Space Technologies di University of Colorado Boulder.

Melansir Newsweek, Kamis (19/3/2020), NASA mengatakan jika langkah-langkah karantina itu diterapkan kepada para astronot sebelum dikirim ke stasiun luar angkasa dalam kapsul Soyuz yang diluncurkan dari Kazakhstan.

Karantina tersebut dilakukan untuk memastikan para astronot tidak sakit atau menginkubasi penyakit ketika sampai di ISS.

"Saya akan mengatakan, ISS mungkin merupakan salah satu tempat teraman dari virus corona untuk saat ini," ungkap Zea.

Baca juga: Astronot Panen Selada di Stasiun Luar Angkasa, Amankah Dikonsumsi?

Menurut Courtney Beasley, juru bicara badan antariksa, NASA mengambil langkah untuk mencegah kru membawa penyakit, seperti flu atau penyakit lainnya ke ISS. 

Setidaknya, para astronot yang akan dikirim ke luar angkasa, akan dikarantina selama dua minggu. 

"Langkah ini dilakukan untuk memastikan stabilisasi kesehatan saat mereka sampai di stasiun luar angkasa. Ini adalah bagian penting untuk melindungi kesehatan awak," jelas Beasley.

Langkah-langkah perlindungan tak berhenti sampai situ, Beasley mengatakan stasiun luar angkasa tersebut juga memiliki proses 'sangat efektif' untuk mencegah patogen penyakit supaya tidak terangkut ke stasiun melalui misi kargo.

"Barang-barang yang akan dikirim ke ISS dibersihkan tetapi kadang juga disterilkan tergantung pada barang itu sendiri. Ini dilakukan untuk memastikan barang-barang tersebut tidak terkontaminasi dari Bumi," jelas Beasley.

Tindakan karantina dan pembersihan ini membuat sangat kecil kemungkinan patogen penyebab penyakit akan menginfeksi astronot di ISS.

Baca juga: Stasiun Luar Angkasa Penuh Bakteri, 4 di Antaranya Menginfeksi Manusia

Semua astronot pun juga menjalani pelatihan darurat medis dan melakukan kontak rutin dengan tim dokter yang memantau kesehatan mereka.

Jika terjadi keadaan darurat medis, kru memiliki proses untuk mengatasi situasi tersebut.

"Selalu ada cukup 'sekoci' pula di ISS yang memastikan kru dapat segera mengungsi jika ada yang jatuh sakit," sambung Beasley menanggapi kemungkinan menyebarnya virus corona di stasiun luar angkasa. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com