Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuci Tangan untuk Mencegah Virus Corona, Perlukah Pakai Sabun Tertentu?

Kompas.com - 18/03/2020, 08:07 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu upaya pencegahan dasar virus corona atau Covid-19 adalah dengan rajin mencuci tangan secara detail dan menyeluruh.

Hal ini karena virus corona menular lewat droplet atau cairan tubuh yang keluar saat batuk atau bersin.

Selain tertular karena menghirup droplet ketika berada dekat dengan orang yang terinfeksi, Anda juga bisa tertular virus corona lewat tangan sebagai media penularan.

Sebagai contoh adalah ketika Anda berjabat tangan dengan orang menutupi batuk dengan tangannya, atau ketika Anda menyentuh obyek yang terpapar virus corona.

Baca juga: Panduan Mencegah Virus Corona, Cara Cuci Tangan yang Benar

Itulah sebabnya, sangat penting untuk mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir secara detail dan menyeluruh.

Para ahli merekomendasikan cuci tangan untuk dilakukan setidaknya 20 detik. Sebab, sabun butuh waktu untuk mengikat molekul air dan minyak secara bersamaan, dan mengangkat kuman-kuman pada tangan Anda untuk dibuang bersama aliran air.

Pilih sabun yang mana?

Nah, banyak orang yang lantas bertanya-tanya, apakah jenis sabun memengaruhi efektifitas cuci tangan dalam mencegah infeksi virus corona?

Sabun antibakterial, misalnya. Banyak orang beranggapan bahwa sabun dengan kemampuan antibakterial lebih efektif membunuh kuman pada tangan dibandingkan sabun lainnya.

Dilansir dari Huffington Post, Rabu (11/3/2020); para pakar berpendapat bahwa karena Covid-19 disebabkan oleh virus, maka sabun antibakteri tidak lebih efektif dalam melindungi Anda dan keluarga dari penyakit ini.

"Tidak ada bukti jelas bahwa sabun antibakteri bekerja lebih baik dari jenis sabun lainnya," ujar Dr. Carl Fichtenbaum, pakar penyakit menular di University of Cincinnati College of Medicine.

Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Cuci Tangan yang Jadi Kontroversi Seabad

"Yang paling penting adalah mencuci tangan setidaknya 20 detik, karena yang bekerja (membersihkan virus dari tangan) adalah kombinasi sabun dan disrupsi mekanik (gerakan tangan)," ujarnya.

Demikian juga jika Anda sedang bingung untuk memilih sabun batang atau sabun cair.

Elizabeth Scott, pakar kebersihan rumah dan komunitas serta profesor di Simmons University, berkata kepada Insider, Jumat (13/3/2020) bahwa keduanya sama-sama efektif dalam membersihkan tangan dari virus corona.

Berbagai studi juga telah mengonfirmasikan bahwa penggunaan sabun tangan tidak meningkatkan risiko penularan infeksi maupun menjadi media penularan infeksi.

Dilansir dari The New York Times, 22 Juni 2018, sekelompok peneliti melakukan eksperimen menarik tentang topik ini dan memublikasikannya pada tahun 1965.

Baca juga: Alasan Cuci Tangan Pakai Sabun Bisa Cegah Corona, Tak Perlu Antiseptik

Mereka dengan sengaja mengontaminasi tangan mereka dengan sekitar lima miliar bakteri, termasuk bakteri yang mematikan. Para peneliti kemudian mencuci tangan mereka dengan sabun batang dan meminta orang lain untuk cuci tangan menggunakan sabun batang yang sama.

Setelah tangan orang kedua diteliti, mereka menemukan bahwa sabun tidak mentransmisikan bakteri, bahkan dalam kondisi penggunaan berat.

Temuan ini lantas dikonfirmasikan kembali dalam eksperimen pada tahun 1988, dan dilanjutkan oleh berbagai peneliti di seluruh dunia. Tidak ada satu pun yang menemukan bahwa sabun bisa menjadi sumber infeksi.

Sebaliknya, sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2017 kembali membuktikan kemampuan sabun batang untuk melawan infeksi, bahkan dalam kondisi wabah seperti virus Ebola.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com