Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Penanganan Covid-19 di Semua Negara Harus Komprehensif

Kompas.com - 17/03/2020, 19:29 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Melihat semakin banyaknya kasus dan kematian akibat Covid-19, Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus kembali menyampaikan beberapa pentingnya penanganan yang komprehensif untuk menghentikan Covid-19 pada Senin (16/3/2020).

Penanganan komprehensif itu, dimulai dari himbauan untuk cuci tangan, menerapkan etika batuk dan bersin, hingga pengetesan virus corona.

Disampaikan oleh Ghebreyesus, WHO belum melihat adanya peningkatan pengetesan, isolasi dan penelusuran kontak yang merupakan tulang punggung dari respons terhadap Covid-19.

"Jika dilakukan sendiri-sendiri, mereka (social distancing, pengetesan dan cuci tangan) tidak cukup untuk menghentikan pandemik ini. Kombinasi semuanyalah yang membuat perbedaan," ujarnya.

Baca juga: Panduan Mencegah Virus Corona, Pesan WHO untuk Kita Semua

"Seperti yang selalu saya katakan, semua negara harus melakukan pendekatan yang komprehensif," imbuhnya lagi.

Ghebreyesus pun mengatakan, cara yang paling efektif untuk mencegah infeksi dan menyelamatkan nyawa adalah dengan memutus rantai transmisi. Dan untuk melakukannya, Anda harus melakukan pengetesan dan isolasi.

Pengetesan harus dilakukan untuk mengetahui siapa yang terinfeksi. Oleh karena itu, semua kasus yang diduga terinfeksi virus corona harus dites.

Lantas jika terbuktif positif, orang tersebut harus diisolasi, meski hanya menunjukkan gejala ringan.

Baca juga: Virus Corona Pandemi Global, Ini Saran WHO untuk Mencegah Infeksinya

Pemerintah juga harus mencari tahu dengan siapa saja pasien yang terkonfirmasi positif corona melakukan kontak sejak dua hari sebelum munculnya gejala.'

Lalu, prang-orang yang berkontak ini juga harus dites.

Sebagai catatan, WHO merekomendasikan untuk mengetes kontak dari orang-orang yang terkonfirmasi positif hanya jika menunjukkan gejala Covid-19.

"Kami punya pesan sederhana kepada semua negara: tes, tes, tes," ujar Ghebreyesus.

Terkait kapasitas layanan kesehatan yang tertekan oleh corona

Selain pentingnya pengetesan, WHO juga menyadari bahwa kapasitas kesehatan di banyak negara sudah kewalahan dengan membeludaknya pasien virus corona.

Dalam situasi tersebut, WHO menyarankan untuk memprioritaskan pasien yang berusia lanjut dan yang memiliki penyakit penyerta.

Jika negara tidak sanggup mengubah fasilitas umum menjadi rumah sakit darurat untuk menangani kasus-kasus corona dengan gejala ringan, opsi lainnya adalah mengisolasi pasien di rumah.

Tentunya dengan catatan bahwa orang yang merawat pasien memahami panduan WHO tentang cara melindungi dirinya sendiri, misalnya memakai masker ketika berada di ruangan yang sama dengan pasien.

"Pasien harus tidur di kamar terpisah dan menggunakan kamar mandi terpisah. Tetapkan satu orang untuk merawat pasien, idealnya orang yang tidak memiliki penyakit penyerta. Pemberi rawatan juga harus mencuci tangan setiap kali habis berkontak dengan pasien dan lingkungannya," ujar Ghebreyesus.

Hal-hal ini harus dilakukan hingga dua minggu setelah gejala menghilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com