Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Baru, AS Mulai Uji Coba Vaksin Corona Covid-19 pada Manusia

Kompas.com - 17/03/2020, 17:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Pejabat Kesehatan AS mengatakan siap menguji vaksin Covid-19 kepada manusia untuk pertama kalinya. Ini memberi harapan baru untuk memerangi pandemi global virus corona.

Meski uji coba manusia sudah dilakukan, para ahli mengatakan masih membutuhkan waktu 12-18 bulan hingga vaksin dinyatakan aman dan tersedia di pasaran.

Pasalnya, sebelum vaksin itu dipasarkan, para ahli masih harus melakukan banyak uji klinis untuk membuktikan bahwa vaksin tersebut benar-benar aman untuk manusia.

Melansir dari AFP, Senin (16/3/2020), vaksin yang disebut mRNA-1273 itu dikembangkan oleh para ilmuwan dan kolaborator National Institutes of Health (NIH) AS di perusahaan bioteknologi Moderna yang berbasis di Cambridge, Massachusetts.

Baca juga: Mendesak Kembangkan Vaksin Corona, Peneliti Lewatkan Uji Tes pada Hewan

"Ada 45 sukarelawan berusia 18 sampai 55 tahun yang sehat akan menjadi bagian dalam uji coba vaksin. Peserta pertama menerima vaksin hari ini. Uji coba akan berlangsung selama enam minggu," kata NIH dalam keterangan resmi.

Pendanaan uji coba ini diberikan oleh Koalisi untuk Kesiapsiagaan Epidemi Inovasi (CEPI) yang berbasis di Oslo.

Vaksin untuk melawan Covid-19 hingga saat ini belum tersedia.

Untuk diketahui, hingga Selasa (17/3/2020) siang, virus yang pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China, itu telah menginfeksi lebih dari 182.000 orang di 162 negara.

Dari angka tersebut, menurut perhitungan Worldmeters, lebih dari 7.100 orang meninggal dunia karena virus corona.

"Menemukan vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2 adalah prioritas kesehatan yang mendesak," ungkap Anthony Fauci, kepala penyakit menular di NIH.

"Studi fase 1 ini cukup cepat dilakukan. Ini merupakan langkah pertama yang penting untuk mencapai tujuan (menemukan vaksin)," imbuhnya.

Percobaan pertama akan mempelajari dampak dari dosis yang berbeda ketika injeksi disuntikkan di lengan atas sukarelawan.

Efek samping yang mungkin terjadi antara lain nyeri atau demam setelah diberi injeksi.

Seperti kita ketahui, virus corona berbentuk bulat dan memiliki duri menonjol di permukaannya. Tampilan ini membuat virus corona tampak seperti mahkota.

Ini adalah gambar mikroskop elektron transmisi yang menunjukkan coronavirus baru yang muncul dari permukaan sel manusia. Ini adalah gambar mikroskop elektron transmisi yang menunjukkan coronavirus baru yang muncul dari permukaan sel manusia.

Penelitian vaksin

Farmasi dan laboratorium di seluruh dunia berlomba mengembangkan vaksin untuk Covid-19.

Halaman:
Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com