Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rokok dan Polusi Udara, Mana yang Lebih Mematikan?

Kompas.com - 16/03/2020, 07:30 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Sekelompok ilmuwan menyatakan, polusi udara dapat merenggut rata-rata usia hidup manusia hampir tiga tahun (2,9 tahun). Angka ini dua kali lipat dari yang diduga sebelumnya dan lebih buruk daripada merokok.

Dalam sebuah kajian yang diterbitkan di jurnal Cardiovascular Research, mereka menyatakan angka ini hampir 10 kali lebih besar dalam menurunkan harapan hidup yang disebabkan oleh segala bentuk kekerasan, termasuk perang.

Para peneliti menemukan bahwa jumlah kematian karena polusi udara bisa melebihi kematian akibat merokok.

Mereka menggunakan metode statistika untuk menghitung tingkat kematian dan pengurangan usia harapan hidup di tahun 2015 dan menemukan bahwa polusi udara terhubung ke 8,8 juta kematian.

Baca juga: Polusi Udara Lebih Mengancam Dunia Dibanding Corona, Ini Alasannya

Merokok tembakau bertanggungjawab terhadap lebih dari 8,2 juta kematian setiap tahun menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dari angka itu, lebih dari tujuh juta disebabkan penggunaan langsung rokok dan produk turunannya.

Pandemi

Paparan polusi udara meningkatkan risiko serangan kardiovaskuler dan penyakit pernapasan. Selain itu ada efek buruk lainnya terhadap kehidupan kita.

"Kami percaya hasil ini memperlihatkan adanya 'pandemi polusi udara'" kata Thomas Münzel, profesor di Mainz University Medical Center dan salah seorang penulis pada kajian tersebut, dalam pernyataannya.

"Para pembuat kebijakan dan komunitas medis harus memberi perhatian lebih terhadap hal ini," katanya.

"Selama beberapa dekade terakhir, sedikit perhatian yang diberikan kepada polusi udara ketimbang pada rokok," kata Münzel.

Münzel dan rekan-rekannya berpendapat bahwa usia harapan hidup bisa meningkat dengan signifikan dengan pengurangan emisi bahan bakar fosil.

Jika emisi ini bisa dipangkas ke angka nol, menurut mereka, usia harapan hidup bisa meningkat setidaknya setahun secara global.

Kehilangan regional dan nasional

Tim ahli juga memperkirakan dampak jangka panjang paparan polusi udara terhadap usia harapan hidup secara regional dan nasional.

Di Asia Timur, usia harapan hidup terpotong nyaris empat tahun, sementara yang terendah adalah di Oceania (0,8 tahun).

Dampak juga berbeda tajam dari satu negara ke negara lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com