Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/03/2020, 16:22 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pada Jumat (13/3/2020), Indonesia belum akan melakukan lockdown.

Hal ini pun disambut baik oleh dokter Panji Hadisoemarto, M.P.H, lulusan Harvard T.H.Chan School of Public Health dan Dosen Departemen Kesehatan Publik dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.

Dalam artikel sebelumnya, dokter Panji mengatakan bahwa hal yanh lebih penting dilakukan dibanding lockdown adalah social distancing atau menjaga jarak sosial.

"Saya tidak bisa menjawab dengan pasti (kapan harus dilakukan social distancing), tapi satu jawaban tentatif yang selalu saya berikan adalah 'The sooner the better' (semakin cepat semakin baik)," ujarnya.

Baca juga: Update Virus Corona 15 Maret: 75.932 Pasien di 152 Negara Sembuh

"Ini masa yang penuh ketidakpastian. Kita tidak punya data, sebuas apa virus ini di indonesia. Tapi kalau kita lihat apa yang sudah terjadi di negara-negara lain, China, Italia, Jerman dan negara-negara lain; kita bisa cukup percaya diri menyimpulkan (bahwa) Indonesia tidak akan terlalu berbeda," imbuhnya lagi.

Dikatakan Panji, social distancing sendiri memiliki skala yang luas.

Social distancing bisa dilakukan secara pribadi dengan menghindari keramaian atau orang yang sedang sakit, atau dilakukan oleh pemerintah dan otoritas dengan memberlakukan kebijakan untuk tidak ke kantor dan berkerumun.

Sependapat dengan Panji, Dokter Nafsiah Mboi SpA, MPH yang juga alumni dari Harvard T.H. Chan School of Public Health dan mantan Menteri Kesehatan Republik Indonesia berkata bahwa social distancing dan larangan perjalanan (travel ban) sebaiknya dilakukan secepatnya tanpa menunggu data.

Hal-hal ini, ujar Nafsiah, bisa dilakukan secara prioritas, misalnya dengan melakukan lebih banyak screening untuk pengunjung dari daerah yang epidemik virua corona.

Nafsiah menggarisbawahi bahwa social distancing juga harus dilakukan dengan melibatkan pemerintah daerah, mulai dari dinas kesehatan setempat hingga puskesmas.

Tujuannya untuk mensosialisasikan mengenai pencegahan virus corona hingga ke akar rumput.

"Kalau masyarakat sudah mengerti apa yang harus dia lakukan sampai ke akar rumput, saya kira itu akan banyak sekali dampaknya. Sebelum lock down dan sebagainya," katanya.

Lantas, bagaimana panduan menceah virus corona dengan social distancing?

1. Hindari kontak dekat orang lain

Ahli epidemiologi UC San Francisco Jeff Martin, MD, MPH, dan George Rutherford, III, MD, menjelaskan, social distancing adalah kunci hidup untuk beberapa waktu ke depan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com