Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Sukabumi Terasa Sampai Jakarta, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Kompas.com - 11/03/2020, 11:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Gempa tektonik M 5,1 yang mengguncang wilayah Sukabumi pada Selasa petang 10 Maret 2020 pukul 17.18.04 WIB dipicu oleh aktivitas sesar aktif.

Hasil analisis menunjukkan bahwa gempa ini diakibatkan oleh aktivitas slip atau pergeseran blok batuan kulit bumi secara tiba-tiba.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, dari bentuk gelombang gempanya (waveform) tampak jelas adanya gelombang gesernya (shear) cukup nyata dan kuat.

Selisih waktu tiba catatan gelombang P (pressure) dan S (shear) hanya 6 detik, yang menunjukkan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa lokal (local earthquake).

Baca juga: Gempa Hari Ini: M 5.0 Guncang Sukabumi, Tidak Berpotensi Tsunami

"Gempa semacam ini biasa dikenal sebagai gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu aktivitas sesar aktif," terang Daryono.

Diberitakan sebelumnya, titik episenter gempa ini terletak pada koordinat 6,81 LS dan 106,66 BT tepatnya di darat berlokasi di wilayah Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi.

Lokasi stasiun seismik terdekat pusat gempa yang mencatat gempa ini adalah stasiun seismik Palabuhan Ratu dengan kode PJSM.

Stasiun seismik ini adalah stasiun monitoring gempa yang baru saja di bangun BMKG pada tahun 2019 lalu.

Keberadaan sensor seismik baru ini disebut Daryono memiliki andil dalam menambah akurasi parameter gempa hasil analisis BMKG.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip fault).

Berdasarkan kondisi geologi dan tataan tektonik di wilayah Jawa Barat bagian selatan ada dugaan bahwa sesar ini memiliki pergeseran ke kiri (left lateral).

Dengan melihat peta zonasi sumber gempa di wilayah Jawa Barat tampak bahwa lokasi episenter gempa ini berada di zona Sesar Citarik.

"Zona sumber gempa sesar aktif ini berada di sebelah barat Sesar Cimandiri, akan tetapi berada di sebelah timur zona sumber gempa Kluster Bogor yang aktif memicu rentetan gempa swarm yang berpusat di Kecamatan Nanggung, Bogor pada bulan Agustus 2019," kata Daryono.

Tergolong gempa tipe II

Gempa Sukabumi yang terjadi kemarin (10/3/2020) termasuk gempa tipe II, di mana gempa diawali dengan gempa pendahuluan, selanjutnya terjadi gempa utama, dan kemudian diikuti gempa susulan.

Sebelum terjadi gempa utama (main shock) dengan magnitudo M 5,1 pada pukul 17.18.04 WIB, sebenarnya sudah didahului aktivitas gempa pendahuluan (foreshock) dengan kekuatan M 3,1 pukul 17.09 WIB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com