Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukti Baru, Penyu Makan Plastik karena Baunya Mirip Makanan

Kompas.com - 10/03/2020, 17:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Kita kerap mendengar kabar hewan laut mati dengan perut penuh plastik.

Menurut temuan terbaru, kantong plasting yang mengambang di lautan tidak hanya mirip makanan, sehingga hewan laut mengira itu makanannya.

Lebih jauh lagi, ternyata plastik mengeluarkan aroma yang mirip dengan makanan mereka.

"Aroma yang dikeluarkan plastik di laut adalah 'perangkap penciuman' bagi penyu. Ini dapat membantu menjelaskan kenapa penyu cenderung makan dan terjerat dalam plastik," kata Dr Joseph Pfaller dari Universitas Florida, Gainesville seperti dilansir BBC News, Selasa (10/3/2020).

Baca juga: Baru Ditemukan di Palung Terdalam Bumi, Spesies Ini Sudah Terkontaminasi Plastik

Joseph mengatakan, plastik yang mengambang dan tenggelam cukup lama di lautan mengembangkan bau yang menarik bagi penyu.

Awalnya ini merupakan adaptasi evolusi untuk menemukan makanan, tapi sekarang justru akan menjadi bumerang bagi penyu dan hewan laut lain yang tertarik pada bau plastik.

Aroma plastik

Saat plastik mengambang atau tenggelam di lautan, maka mikroba, ganggang, tanaman, dan hewan kecil akan menjadikan plastik itu sebagai "rumah" mereka.

Hal inilah yang membuat aroma plastik mirip seperti bau makanan hewan laut seperti penyu, ikan, dan mungkin juga burung laut.

Penelitian terbaru mengungkap, penyu tertarik pada plastik karena baunya yang mirip makanan laut.

Predator laut seperti penyu, paus, dan burung laut mencari makan di daerah yang sangat luas.

Menurut Joseph, masuk akal jika predator laut itu memanfaatkan bahan kimia di udara dan air untuk mencari makanan.

"Ini bukan hanya hal visual. Predator laut bisa menangkap aroma makanan dari jarak yang sangat jauh, hingga mereka menuju ke pembuangan sampah plastik di laut terbuka," katanya.

Joseph mengatakan, semua jenis plastik yang ada di laut adalah ancaman bagi spesies yang tinggal di lautan.

"Jerami plastik yang tersangkut di hidung penyu atau kantong plastik yang tersebar di mana-mana adlah masalah mutlak. Apalagi plastik di laut itu dapat menumbuhkan bakteri yang mengeluarkan aroma seperti makanan. Saat plastik dimakan, keselamatan hewan laut terancam," ujar Joseph.

Baca juga: Penyu Hijau yang Diselamatkan Keluarkan Tinja Berisi 13 Gram Plastik

Riset

Studi yang terbit di jurnal Current Biology, Senin (9/3/2020), didasarkan pada percobaan yang melibatkan 15 penyu tempayan yang dibesarkan di penangkaran.

Dilansir Fox News, Selasa (10/3/2020), penyu-penyu itu diberi sejumlah aroma berbeda, termasuk aroma air, makanan seperti udang, plastik bersih, dan plastik dari laut.

Kebanyakan penyu mengabaikan aroma plastik bersih dan air.

Namun, ketika para ilmuwan memaparkan aroma makanan atau plastik dari lautan, reptil-reptil itu mulai meningkatkan kemampuan mengendus di atas air, yang merupakan perilaku mencari makan.

"Kami menemukan penyu tempayan menanggapi bau dari plasti dengan cara yang sama saat mereka mencium bau makanan. Ini menunjukkan bahwa penyu tertarik pada sampah plastik bukan cuma karena tampilannya, tapi juga baunya," jelas Joseph.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com