Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Pembunuh Balita di Sawah Besar Terinspirasi Film, Ini Penjelasan Psikolog

Kompas.com - 07/03/2020, 17:32 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Terinspirasi film pembunuhan, seorang remaja membunuh bocah 5 tahun. Pembunuhan itu dilakukan NF (15) dengan cara yang sadis.

Menurut Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo Condro, seperti melansir Kompas.com, NF termasuk siswa cerdas dan berprestasi.

Menanggapi hal itu, Anna Surti Ariani, psikolog anak dan keluarga, mengatakan kemungkinan pelaku mengalami gangguan kejiwaan.

"Mungkin bisa dilakukan pemeriksaan, sebetulnya dia mengalami gangguan apa," ujar Anna saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/3/2020).

Baca juga: Genetika Ungkap Pembunuhan Sadis Satu Keluarga di Kota Berdarah Yaroslavl

Anna mengatakan perlunya memeriksa juga kondisi keluarga.

Sebab, cukup banyak pelaku yang melakukan tindakan seperti ini berasal dari keluarga yang tidak akrab satu sama lain.

Bahkan, kemungkinan di dalam keluarganya banyak kekerasan yang dilakukan, sehingga emosi positifnya kurang berkembang.

Sehari setelah membunuh APA (5), NF menyerahkan diri ke kantor polisi.

Namun, kepada polisi, NF mengaku puas dan tidak menyesali telah membunuh korban yang jenazahnya dia simpan di dalam lemari.

"Merasa menyesal tidak selalu terlihat. Perilaku bisa dilihat, tetapi perasaan tidak bisa dilihat," jelas Anna.

Baca juga: Kasus Kekerasan Siswi SMP di Pontianak dari Kacamata Psikologi Remaja

Dampak film pembunuhan pada anak

Terkait dengan film pembunuhan menginspirasi pelaku melakukan aksi tersebut, Anna tak menampik pengaruh negatif dalam saja ditimbulkan.

Dampak menonton film kekerasan seperti pembunuhan yang cukup intens, maka bisa meningkatkan toleransi terhadap kekerasan.

"Jadi merasa bahwa kekerasan adalah hal biasa saja. Namun, biasanya ini kembali ke bagaimana dia dalam kesehariannya," sambung Anna.

Artinya, apabila pelaku hidup di lingkungan yang penuh cinta, akrab dan saling memperhatikan secara positif, maka itu hanya akan menjadi sekadar film dan tidak akan berpengaruh pada perilaku.

Diketahui, NF adalah siswa cerdas dan berprestasi. Anna mengatakan semestinya remaja tersebut dapat melakukan banyak diskusi berkualitas, misalnya di lingkungan rumah atau sekolah.

"Misalnya diajak diskusi tentang film tidak sampai berpengaruh pada perilaku, atau yang bisa mengubah kepribadian seseorang dan lain sebagainya," jelas dia.

Baca juga: Heboh Kasus Perselingkuhan Berujung Pembunuhan, Ini Sisi Klinisnya

Anna kembali menegaskan pentingnya pemeriksaan mendalam dengan melibatkan psikiater dan psikolog remaja untuk menyikapi kasus NF.

"Kalau sudah ketahuan kasus dan kondisi dia (pelaku), maka dapat menentukan penanganan yang tepat," kata Anna.

Terhadap kasus pembunuhan yang dilakukan remaja NF kepada bocah lima tahun, APA, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto mengatakan, polisi akan memeriksa kondisi kejiwaan tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com