Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontrasepsi Identik dengan Perempuan, Adakah yang untuk Pria?

Kompas.com - Diperbarui 08/03/2023, 18:36 WIB
Bhakti Satrio Wicaksono,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Saat berbicara mengenai kontrasepsi atau program keluarga berencana (KB), sering kali perempuan menjadi obyek pembicarannya. Salah satunya adalah pilihan kontrasepsi pria masih sangat terbatas.

Ya, kontrasepsi sangat identik dengan penerapannya pada perempuan. Pada penyebaran informasinya, kehadiran perempuan pun yang paling dominan dalam sosialisasi tentang kontrasepsi.

Baca juga: Pil Kontrasepsi untuk Pria Bakal Diuji Coba pada Manusia Tahun Ini

Beberapa alat kontrasepsi seperti spiral, pil KB, dan sistem suntik, juga sangat erat kaitannya dengan perempuan.

Hingga kini, jenis kontrasepsi untuk pria masih terbatas. Merangkum dari WemMD dan Medical News Today, pilihan kontrasepsi untuk pria hingga kini masih terbatas pada kondom, vasektomi, sengama terputus, dan penghitungan ovulasi pasangan.

Kontrasepsi identik dengan perempuan

Meskipun alat kontrasepsi tidak berbahaya untuk perempuan, namun yang menjadi pertanyaan adalah keberadaan alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan yang diterapkan pada pria.

“Kadang kita bertanya, kenapa yang dijejelin KB perempuan doang padahal kan harusnya pasangan juga," ungkap Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes selaku ketua Ikatan Bidan Indonesia.

"Namun memang sekarang ini yang sudah beredar alat-alat kontrasepsi itu untuk perempuan. Tapi ini tidak menutup upaya untuk menemukan alat kontrasepsi untuk laki-laki kecuali dengan cara sterilisasi,” sambungnya.

Apa saja kontrasepsi untuk laki-laki?

Ia menambahkan, sebenarnya ada sterilisiasi pada pria yang disebut vasektomi. Akan tetapi, ini dilakukan dengan memotong saluran sperma pada pria sehingga sperma akan bercampur dengan air seni dan dapat mencegah kehamilan.

Baca juga: Menjanjikan, Pil KB Pria Ini Ditemukan Efektif dan Tanpa Efek Samping

Ditambah lagi ada kondom yang juga dapat mencegah kehamilan, meskipun menurut dia tidak terlalu efektif karena masih ada kemungkinan pada perempuan untuk hamil.

Senada dengan Emi, Andon Hestiantoro, SpOG(k) dari Divisi Imunoendokrinologi Reproduksi, Departemen Obstetri dan Ginekologi, RSCM berkata bahwa ada juga kerugian yang dialami pasangan ketika pria melakukan sterilisiasi.

“Saya termasuk peneliti kontrasepsi pria cuma yang sampai sekarang belum ketemu, kenapa kalau perempuan diturunkan hormonnya, dia masih bisa beraktivitas, tapi kalau laki-laki diturunkan hormonnya, istrinya protes,” ujar Andon saat ditemui pada kegiatan Hari Kontrasepsi Sedunia, Selasa (25/09/2018) di Jakarta.

Penggunaan kontrasepsi hormonal pada pria, menurut Andon, juga bisa berlaku permanen. Artinya, ada kemungkinan pada pasangan untuk tidak dapat mempunyai anak lagi.

Baca juga: Peranan KB Wanita terhadap Kemapanan Keluarga

“Jadi gini, bagusnya pil KB pada perempuan itu kalau pengen punya anak, KB-nya bisa di-stop, bisa subur lagi. Nah, kalau pria langsung permanen, tapi kami terus mencari yang bisa membuat kesuburan pulih kembali" kata Anton.

"Tapi repotnya, ini sangat tergantung pada hormon, begitu hormon turun, produksi sperma juga turun, sehingga khawatir enggak bisa ‘siaga’ lagi,” ungkapnya sambil disambut gelak tawa.

Kontrasepsi pada pria masih terus dikembangkan

Andon saat ini tengah mengembangkan alat kontrasepsi pada pria yang berfungsi sama dengan wanita, di mana pasangan masih dapat memperoleh keturunan ketika diinginkan.

Populasi masyarakat di Indonesia saat ini sudah mencapai angka 265 juta penduduk. Hal ini menyebabkan program perencanaan keluarga melalui kontrasepsi menjadi penting. Selain diterapkan pada perempuan, Emi juga berharap agar ke depannya ada kontrasepsi hormonal yang dapat digunakan oleh pria.

“Sekarang begini, okelah belum ada kontrasepsi untuk pria, tapi kami juga perlu dong dukungan para suami untuk mengajak dan mengizinkan istrinya untuk mengikuti program keluarga berencana,” tutup Emi.

Baca juga: Menjebak Sperma dengan Antibodi, Peneliti Kembangkan Jenis Kontrasepsi Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com