KOMPAS.com - Sebentar lagi, kita akan memasuki bulan Ramadhan, di mana umat Islam menjalankan ibadah puas.
Tak makan dan minum selama 14 jam berpuasa sudah pasti membuat badan lemas dan perut keroncongan.
Baca juga: Puasa Intermiten Bantu Sembuhkan Kerusakan Saraf
Perlu strategi makan dan minum yang benar agar badan tak lemas. Dengan demikian ibadah pun berjalan dengan lancar.
Di bulan Ramadan biasanya cuaca selalu panas dan terik. Tenggorokan terasa kering, badan terasa lemas karena tidak ada makanan dan minuman yang masuk setelah Imsya.
Padahal, aktivitas harus terus berjalan seperti biasa. Lemas seharian setelah berpuasa, makan saat buka puasa jadi ajang balas dendam.
Mendalami makna puasa secara lebih dalam, ajang balas dendam dengan makan banyak-banyak saat sahur dan buka tentu saja tak sesuai dengan makna spiritual puasa. Malah kita diminta mengendalikan nafsu dengan baik di bulan baik itu.
Makan besar gila-gilaan saat buka dan sahur itu, kata Dr. Inayah Budiasti, SpGK, bakal membuat kadar gula dalam tubuh kita melonjak.
Untuk menormalkan kadar gula yang naik itu, kadar insulin juga melonjak. Setelah itu kadar gula turun lagi.
Alhasil kita malah jadi lebih lapar lagi dalam waktu tak lama setelah menyantap makanan berat semacam nasi padang saat sahur. Puasa pun terasa berat karena perut keroncongan.
Selain nasi goreng dan nasi padang, makanan yang cepat memompa insulin adalah makanan kaya kaya tepung-tepungan dan gula seperti kue-kue manis serta makanan kaya lemak seperti gorengan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.